Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Negara Terkuat: Jepang yang Menolak Lemah Meski Teringat Kekalahan yang Dicatat Sejarah

Kisah Negara Terkuat: Jepang yang Menolak Lemah Meski Teringat Kekalahan yang Dicatat Sejarah Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jepang adalah salah satu negara terkuat di dunia. Angkatan bersenjatanya yang diberi nama Pasukan Bela Diri Jepang menjadi militer terkuat kelima di dunia di antara India dan Korea Selatan menurut Global Firepower tahun 2022.

Global Firepower memberikan skor 0,1195 skala 0,0000 untuk Jepang. Di atasnya ada India dengan indeks 0,00979 dan di bawahnya ada Korea Selatan dengan nilai 0,1261. 

Baca Juga: Daftar Negara dengan Militer Paling Kuat di Dunia

Penggambaran militer paling kuat kelima di dunia kepada Jepang nyatanya ditunjukkan bukan melalui jumlah personel tentaranya melainkan melalui anggaran militer dan peran internasional. 

Dengan status tinggi yang melekat padanya, Jepang masih berhati-hati menggunakan kata militer untuk angkatan bersenjatanya. Namun itu tidak menyurutkan niat Tokyo untuk fokus pada kemampuan pertahanan militernya.

Selama lebih dari delapan tahun pemerintahan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, Jepang secara signifikan memperluas anggaran dan peran militernya. Terhadap Pasal 9 konstitusi yang menolak perang, Abe juga memperlunaknya pada 2015 sehingga memungkinkan Tokyo menjalin hubungan lebih kuat dengan Amerika Serikat dan negara mitra lainnya.

Aliansi dengan Washington pada gilirannya diperkuat Tokyo. Jepang melakukan lebih banyak pembelian senjata dan peralatan AS yang mahal, termasuk jet tempur dan pencegat rudal. Terkait peran terhadap mitra, Jepang menampung sekitar 50.000 tentara AS yang sebagian besar di pulau selatan Okinawa. 

Langkah Jepang ternyata "didukung" oleh situasi. Tiga di antaranya adalah Korea Utara yang mengintensifkan uji coba rudal, kepal penangkap ikan dan penjaga pantai China lengkap dengan persenjataan memprovokasi laut sekitar, dan angkatan laut Rusia melakukan penyebaran pasukan dan rudal.

Pada tahun 2021, pemerintah Jepang menganggarkan belanja militer untuk Pasukan Bela Diri-nya mencapai sebesar 47 miliar dolar AS ditambah alokasi tambahan sebesar 6,7 miliar dolar AS. Ini ditujukan pemerintah Perdana Menteri Yoshihide Suga saat itu untuk merespons ancaman yang sedang berlangsung tidak hanya dari China tetapi juga Rusia dan Korea Utara.

Dana alokasi tambahan sebesar itu ditujukan untuk mempercepat pertahanan rudal dan aktivitas pengintaian di sekitar laut teritorial dan wilayah udara Jepang, dan untuk meningkatkan mobilitas dan tanggapan darurat untuk mempertahankan pulau yang terpencil di laut China timur.

Sementara itu, saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjabat, Jepang memiliki lebih dari 900 pesawat tempur, 48 kapal perusak, termasuk delapan sistem tempur rudal Aegis, dan 20 kapal selam. Itu melebihi Inggris, Jerman dan Italia. Jepang juga membeli 147 F-35, termasuk 42 F-35B, menjadikannya pengguna terbesar pesawat tempur siluman Amerika di luar AS.

Baca Juga: Kisah Negara Terkuat: Amerika Serikat, Sempurna Seperti yang Banyak Dibicarakan Orang

Sementara itu, pada 2022 Pasukan Bela Diri Jepang menghabiskan 54,1 miliar dolar AS. Melansir Visual Capitalist, Tokyo setidaknya menghabiskan 2,6 persen anggaran negara terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun ini berada di peringkat 9 dari 10 negara dengan pengeluaran militer terbesar 2022.

Jepang biasanya mempertahankan batas anggaran pertahanan sebesar 1 persen dari PDB-nya. Namun itu akhirnya buyar karena menghadapi seruan dari AS untuk membelanjakan kepentingan militer lebih banyak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: