Brigjen Andi Rian Djajadi Pakai Outfit Branded dan Cincin Miliaran Rupiah, Refly Harun: Kalau dari Hasil Usaha, Sayanglah!
Warganet menyoroti penampilan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Mabes Polri Brigjen Andi Rian Djajadi yang tampil di hadapan pewarta dengan baju-baju branded, jam tangan mahal dan cincin seharga miliaran rupiah.
Brigjen Andi Rian merupakan salah satu petinggi Polri yang turut mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
Saat itu, mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ditahan. Andi tampak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru tua dengan garis abu-abu dan merah. Kemeja ini diketahui merupakan produksi brand pakaian terkenal Burberry.
Ditelusuri dari laman Burberry.com, kemeja tersebut adalah edisi Check Stretch Cotton Poplin Shirt. Baju ini dibanderol dengan harga USD490 atau Rp7,3 juta (asumsi 1 dolar = Rp14.910).
Kemeja lain yang pernah dipakai Andi dan menjadi sorotan warganet adalah saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, pada 20 Juli 2022. Mantan Kapolres Tebingtinggi itu mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan tulisan Burberry di dada sebelah kiri.
Dari laman Burberry.com, kemeja itu merupakan edisi Burberry White Embroidered Logo Oxford Shirt. Harganya USD460 atau Rp6,8 juta.
Melihat hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengatakan bahwa jika kita melihat gaya hidup para jenderal ini sudah luar biaya, berarti pemasukan (uangnya) juga luar biasa.
“Ya memang tidak salah, tapi kalau setingkat Irjen, gajinya 35 juta lah perbulan kalau dia Brigjen 30 juta. Tapi kalau bisa dia tiap hari beli baju dengan harga jutaan, puluhan juta atau bahkan ratusan juta,” kata Refly Harun dilansir dari channel Youtubenya Rabu, (07/09/22).
Refly juga menambahkan jika sekelas Irjen bisa beli jam tangan seharga 20.000 USD kalau dikalikan ke rupiah kurang lebih Rp 280 juta juga dia beli cincin miliaran. Menurutnya, ini patut ditanya uangnya dari mana.
“Kalau dari hasil usaha sendiri, jarang ada yang mau dibelikan macam-macam, sayanglah itu. Atau kalaupun beli, berarti spektakuler sekali usahanya,” ungkap Refly.
“Tapi kalau dia buka usaha, berarti dia gak kerja secara full dong. Karena sebagai seorang penegak hukum, dia harus bekerja secara full. Ya 30-35 juta itu lumayan lah. Memang tidak bisa menghidupi kehidupan mewah, tapi sekali lagi mewah itu bukan hal primer atau sekunder tapi tersier,” tambahannya.
Menurut alumni UGM ini, polisi sebagai penegak hukum, yang penting adalah kebutuhan primer dan sekunder terutama kebutuhan pendidikan anak-anaknya yang terpenuhi. Karena negara memang tidak akan pernah bisa menyediakan cincin miliaran atau baju branded jutaan rupiah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty