Dokter Forensik Membantah, Aktivis HAM Yakin Brigadir J Alami Penyiksaan: Tidak Harus Fisik, Psikologi Juga Termasuk
Kasus pembunuhan Brigadir J masih menjadi perhatian serta menghebohkan masyarakat sejak berhasil terungkap ke publik. Rangkaian peristiwa untuk mengungkap titik terang kasus ini pun sudah dilakukan, termasuk dua kali proses autopsi terhadap jenazah.
Meski demikian, hasil autopsi ini masih disangsikan oleh berbagai pihak, termasuk publik yang sejak awal menaruh sentimen negatif kepada penyidik.
Salah satu yang sangat disorot publik adalah penjelasan Ade Firmansyah selaku ketua tim dokter forensik yang memeriksa jenazah Brigadir J. Pasalnya, Ade menyebut tidak ada tanda-tanda penyiksaan dan hanya luka tembaklah yang ditemukan di jenazah almarhum.
"Hasil pemeriksaan kami pada saat kami lakukan autopsi, maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya, selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," tutur Ade di Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Sampai sekarang kebenaran soal ada atau tidaknya penyiksaan masih jadi perdebatan. Salah satu yang punya pendapat kontra adalah aktivis HAM Haris Azhar.
Hal ini Haris sampaikan ketika hadir di acara Catatan Demokrasi yang ditayangkan di kanal YouTube tvOneNews. Haris terang-terangan mengaku kecewa karena Komnas HAM yang tidak mencantumkan perihal terjadinya penyiksaan di laporan mereka.
"Tapi saya ada catatan juga soal laporannya Komnas HAM. Menurut saya ada penyiksaan," ungkap Haris, dikutip Suara.com pada Rabu (7/9/2022).
Baca Juga: Soal Dugaan Brigadir J Lecehkan Istri Ferdy Sambo, Kriminolog UI Bilang Begini, Simak!
Tak selalu berupa penyiksaan fisik, Haris rupanya menyoroti adanya penyiksaan secara psikis yang dialami Brigadir J. Sayangnya, menurut Haris, hal ini malah dilewatkan di laporan Komnas HAM.
"Proses menuju peluru itu menyentuh tubuhnya si Yosua, itu ada intimidasi, ada pemaksaan, itu torture, Pak, dan itu sistematik. Dengan dalih bahwa ini Pasal 340, menuju pembunuhannya, peristiwanya, itu ada penyiksaan di sana," ujar Haris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: