Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Catatan Menyesatkan Soal Kenaikan Harga BBM yang Dibongkar Fadli Zon: Tidak Menggambarkan Keadaan Sebenarnya!

5 Catatan Menyesatkan Soal Kenaikan Harga BBM yang Dibongkar Fadli Zon: Tidak Menggambarkan Keadaan Sebenarnya! Kredit Foto: Instagram/Fadli Zon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ditanggapi serius oleh Anggota DPR Fadli Zon. Melalui akun Twitter pribadinya, ia menilai pemerintah tidak perlu menaikan harga BBM di tengah proses pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi covid-19.

"Kebijakan kenaikan BBM ini akan memicu infasli dan berimplikasi serius terhadap ekonomi yang meranjak untuk kembali," tulis Fadli Zon pada Rabus, 7 September 2022.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Bisa Berujung PHK Besar-besaran, Anggota DPR: Daya Beli Masyarakat sedang Melemah

Fadli Zon sangat menyayangkan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengumumkan kenaikan harga BBM di tengah harga minyak dunia yang sedang turun sejak Agustus.

"Harga Pertalite, misalnya naik hampir 31 %, dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Sementara itu, harga Solar bersubsidi naik lebih dari 32%, dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.," ungkapnya.

"Sedangkan harga Pertamax naik sebesar 16 persen, dari sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter," tambahnya.

Anggota Partai Gerindra tersebut turut mencurigai dengan adanya kebijakan kenaikan harga BBM.

"Kebijakan ini penuh dengan tanda tanya. Apa lagi sejumlah narasi yang dibangun pemerintah untuk membenarkan kebijakan ini terbukti menyesatkan," tuturnya.

"Saya mencatat beberapa Narasi Menyesatkan terkait dengan kebijakan harga BBM dan subsidi pemerintah di bidang energi," tambahnya.

Baca Juga: Ke Mana Tangisan Megawati dan Puan Saat Jokowi Naikkan Harga BBM? Jaringan Nusantara: Harusnya PDIP Konsisten seperti di Era SBY

Berikut Catatan Fadli Zon Terkait harga BBM.

1. Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang pernah menyebut anggaran subsidi energi mencaptai Rp502 triliun dan jumlah tersebut memberatkan APBN.

"Pernyataan menyesatkan tersebut telah diprotes oleh banyak kalangan dan juga ekonom, karena dianggap tidak menggambarkan kenyataan yang sebenarnya. Nyatanya, Subsidi BB, di dalam APBN kita hanya sebsar Rp149,4 triliun dari total subsidi energi sebesar Rp208,9 triliun," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: