Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sepertinya sudah muak dengan gaungan dari relawan Jokowi yang kembali menyuarakan wacana penambahan masa jabatan presiden.
Dirinya menegaskan akan selalu taat pada amanat konstitusi dan menyebut apa yang dilakukan oleh para pendukung dari Jokowi tersebut hanya membuang-buang waktu dan tenaga.
Baca Juga: Baru Saja Bikin Janji Soal Naiknya BBM, Eh Jokowi Sudah Jilat Ludah Sendiri
"Kalau itu ( isu 3 periode) sudah sangat jelas ya, kita taat terhadap konstitusi, dan teriakan yang dilakukan melalui Musyawarah Rakyat (Musra) itu, justru hanya membuang energi kita," ujarnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Pemenangan Pemilu 2024 di salah satu hotel di Kendari, Rabu (7/9/2022).
Seharusnya lanjut Hasto, yang dilakukan Relawan Jokowi saat ini adalah membantu rakyat bangkit dari himpitan ekonomi. memperkuat pemerintahan serta mengawal Jokowi hingga masa jabatannya habis.
"Maksudnya, semua ada tahapannya, yang penting sekarang membantu rakyat, karena pencalonan presiden dan wakil presiden baru pada bulan Oktober tahun depan, dan semua ada yang mengatur," tegasnya.
Isu 3 Periode kembali diperbincangkan warganet usai Viral pernyataan Jokowi yang menyebut hal itu adalah bentuk kebebasan berpendapat yang harus dihargai.
Baca Juga: Terancam Kalah dari Gugatan UE di WTO, Jokowi: Hilirisasi Jalan Terus
Walau pun Jokowi telah mengatakan di beberapa kesempatan bahwa wacana 3 Periode sama saja dengan menjerumuskan dan menampar wajahnya dan pada kesempatan yang lain mengatakan akan taat konstitusi.
Namun, kembali lagi wacana ini ramai diperbincangkan warganet lantaran pernyataan pada video wawancaranya dengan Karni Ilyas beberapa waktu lalu yang menilai bahwa wacana 3 Periode adalah bentuk demokrasi.
Baca Juga: Laporan Polri Usai Periksa Istri Ferdy Sambo Terkait Kasus Brigadir J: Hasil Lie Detector Adalah...
Menurut Jokowi, hal tersebut hanya sebatas tataran wacana maka tidak perlu dipermasalahkan karena itulah bentuk kebebasan berpendapat yang kita pahami dalam sistem demokrasi.
"Ya kalau buat saya ya boleh-boleh saja. Itu kan sebuah bentuk demokrasi dan itu masih tataran wacana," kata Jokowi saat diwawancarai khusus oleh Karni Ilyas, pada Jumat (19/8/2022) lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar