Kredit Foto: Istimewa
Laporan ini memberikan data dan analisis yang tajam di seluruh spektrum industri pemasaran dan periklanan. Penelitian yang disajikan di sini dapat membantu para profesional di bidang pemasaran memetakan perencanaan untuk strategi MarTech serta memastikan bahwa brands mereka sejalan dengan perkembangan dan peraturan terkait brand safety.
Shanti Tolani, Country Head & Board of Director, MMA Global Indonesia mempresentasikan dan menyoroti pentingnya laporan tersebut, sejak pandemi, fokus industri kita tertuju pada digitalisasi. Untuk membantu transformasi ke ranah digital ini, pihaknya bekerja sama dengan ndustry experts untuk mengumpulkan riset dan analisis berbasis data yang terhimpun dalam MMA Brand Safety and MarTech Report 2022.
“Laporan ini tidak hanya menyoroti tren pemasaran yang inovatif tetapi juga solusi strategis untuk tantangan yang dihadapi industri saat berhadapan dengan lanskap digital yang terus berkembang," tandas Shanti.
Bagian penting dari laporan ini adalah Brand Safety Survey 2022 yang dilakukan oleh MMA Global Indonesia dan Decision Lab. Survei tersebut melibatkan para profesional dari berbagai industri untuk mengetahui kondisi brand safety di Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa 73% responden mengetahui dan menerapkan pedoman peraturan untuk sektor mereka.
Selain itu, 56% dari mereka yang disurvei menegaskan bahwa organisasi mereka telah memiliki pedoman pengendalian pembajakan. Survei lebih lanjut menekankan pentingnya brand safety; data menunjukkan bahwa lebih dari separuh audiens sadar akan pemborosan yang timbul tanpa pedoman brand safety.
Laporan tersebut juga menyoroti pergeseran paradigma yang muncul dengan timbulnya pandemi. Dengan latar belakang ini, Tokopedia menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan berinvestasi secara signifikan dalam digitalisasi bisnis dan eCommerce mereka “berkontribusi 54% dari pertumbuhan ekonomi digital”.
Terobosan dalam eCommerce juga dibahas dalam laporan ini-Shoppertainment, tren eCommerce baru yang diprediksi akan bernilai USD 1 triliun di APAC pada tahun 2025. Shoppertainment mengacu pada konsep 'entertainment-first, commerce-second'. Penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki volume Shoppertainment yang tinggi GMV Shoppertainment saat ini mencapai USD 6,5 Miliar dan diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 62% hingga melebihi USD 27 miliar pada tahun 2025.
Brand Safety dan MarTech Report 2022 adalah pegangan penting bagi para pemimpin industri, serta manajemen senior. Ini melampaui tren dan menggali jauh ke dalam analitik dan metrik data.
Informasi terperinci yang tercantum dalam laporan ini tidak hanya akan memberikan perspektif tentang tren teknologi pemasaran saat ini, tetapi juga akan membantu para profesional pemasaran memetakan strategi pertumbuhan mereka dan memutuskan cara terbaik untuk terlibat dengan audiens mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: