Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Genjot Produksi Migas, Kementerian ESDM Siapkan Langkah-langkah Ini

Genjot Produksi Migas, Kementerian ESDM Siapkan Langkah-langkah Ini Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf/POOL
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demi mengoptimalkan produksi minyak dan gas (Migas) nasional, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong pemanfaatan teknologi modern untuk diaplikasikan pada sumur-sumur tua.

Capaian ini diharapkan sejalan dengan target pemerintah mewujudkan produksi minyak satu juta barel per hari di 2030.

"Kita lihat sumber-sumber minyak kita ini sudah tua, memang perlu upaya-upaya keras dengan teknokogi yang baru yang tentu saja akan memakan biaya. Kita memang sedang mengupayakan supaya bisa mencapai target satu juta barel per hari di 2030," ujar Arifin saat Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI dikutip Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: Asumsi Makro Sektor ESDM 2023, ICP Dipatok US$95 Per Barel 

Arifin mengatakan untuk mencapai target satu juta barel per hari membutuhkan waktu yang relatif lama. 

"Untuk bisa memompa minyak butuh waktu 7-10 tahun mulai dari penemuan, eksplorasi, dan eksploitasi. Dan kita memiliki indikasi sumur-sumur baru yang bisa kita upayakan untuk dipercepat," ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah dan DPR RI menargetkan lifting (siap jual) minyak dan gas bumi tahun 2023 ditetapkan sebesar 1.769.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.100.000 barel setara minyak per hari.

Keputusan ini disepakati melihat realisasi lifting hingga Agustus 2022 mencapai 1,562 juta barel setara minyak per hari, di mana realisasi lifting minyak bumi sebesar 606,4 ribu barel minyak per hari, dan lifting gas bumi sebesar 956 ribu barel setara minyak per hari.

Sementara untuk outlook lifting migas pada APBN 2022 sendiri sebesar 1,597 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 633 ribu barel minyak per hari, dan lifting gas bumi sebesar 964 ribu barel setara minyak per hari.

Pemerintah pun terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan peningkatan produksi migas melalui penetapan cost recovery tahun 2023 sebesar US$8,50 miliar.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: