Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tes Kebohongan dengan Akurasi 93 Persen, Kenapa Jawaban Ferdy Sambo Tidak Diungkap ke Publik

Tes Kebohongan dengan Akurasi 93 Persen, Kenapa Jawaban Ferdy Sambo Tidak Diungkap ke Publik Tersangka Irjen Ferdy Sambo keluar dari rumah dinasnya yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir J di Jalan Duren Tiga Barat, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Kepolisian melakukan rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir Yosua di rumah pribadi dan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. | Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ferdy Sambo telah melalui tes kebohongan menggunakan alat lie detector. Namun hingga kini hasilnya belum diungkap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ke publik.

Diketahui, pemeriksaan tes kebohongan menggunakan alat polygraph milik Puslabfor Polri, produksi Amerika tahun 2019 memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi yaitu 93 persen.

Terkait itu, Kriminolog menilai alasan Polri belum mengungkap hasil tes kebohongan Ferdy Sambo lantaran masih menyimpan sejumlah kebohongan atau deception detected.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Nggak Dikurung di Tahanan, LBH Lempar Kritik Keras ke Polri: Dia Tersangka!

"Hasil tes polygraph dari FS tidak dapat disampaikan kepada publik karena masih ada 'deception detected' atau kemungkinan tidak jujur pada sejumlah keterangan," kata Kriminolog dari Australian University Leopold Sudaryono kepada seperti dikutip Suara.com, Senin (12/9/2022).

"Keterangan yang mana saja, inilah yang tidak dibuka demi kepentingan penyidikan," imbuhnya.

Leopold turut menyinggung perihal hasil tes kebohongan yang dilakukan terhadap Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer dan Kuat Ma'ruf. Menurutnya, Polri berani mengungkap hasil tes kebohongan ketiganya karena dinilai jujur atau no deception detected.

Baca Juga: Polri Pendam Hasil Uji Lie Detector Ferdy Sambo dan Istri, Kamaruddin Simanjuntak Nggak Main-main: Ada Kemungkinan Hasilnya Berbohong!

"Hasil polygraph (lie detector) dari RR, E dan KM disampaikan kepada publik karena menurut examiner ahli 'no deception detected', alias keterangan disampaikan secara jujur tanpa kebohongan sesuai dengan BAP," jelas Leopold.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: