Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senator AS Minta Mark Zuckerberg untuk Bekerja Sama Berantas Penipuan Kripto

Senator AS Minta Mark Zuckerberg untuk Bekerja Sama Berantas Penipuan Kripto Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penipuan kripto yang sedang marak akhir-akhir ini telah menjadi salah satu fokus yang tengah diberantas oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Biro Investigasi Federal AS (FBI).

Dalam hal ini, sebuah laporan dari Komisi Perdagangan Federal mengidentifikasi bahwa Facebook, Instagram, dan WhatsApp merupakan platform-platform yang termasuk ke dalam posisi teratas untuk penipuan kripto dalam ekosistem media sosial.

Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (12/9/2022), sebuah laporan dari Washington Post mengabarkan bahwa sekelompok Demokrat dari Senat Amerika Serikat yang terdiri dari Senator Robert Menendez, Sherrod Brown, Elizabeth Warren, Dianne Feinstein, Bernie Sanders, dan Cory Booker, pada Jumat telah meminta CEO Meta, Mark Zuckerberg untuk segera mengambil tindakan bagi perusahaan dalam mengatasi permasalahan terkait penipuan kripto.

Baca Juga: MicroStrategy Jalankan Strategi Jual Saham Perusahaan untuk Akuisisi Bitcoin

Zuckerberg diminta agar perusahaannya mengambil langkah untuk mendeteksi penipuan serta berkoordinasi dengan penegak hukum untuk membantu korban penipuan yang terjadi di ruang lingkup Meta, meliputi Facebook, WhatsApp, Messenger, dan Instagram.

Kelompok senator yang mengajukan permintaan tersebut setuju pada penilaian bahwa berdasarkan laporan dari penipuan kripto yang terjadi baru-baru ini di platform dan aplikasi media sosial lain, mereka khawatir bahwa Meta menyediakan tempat berkembang biak untuk penipuan cryptocurrency yang telah banyak memberikan kerugian.

Dengan mengutip laporan dari Komisi Perdagangan Federal, para senator mengungkapkan, "hampir empat dari setiap sepuluh dolar yang dilaporkan hilang karena penipuan yang berasal dari media sosial hilang karena kripto, jauh lebih banyak daripada metode pembayaran lainnya. Platform teratas yang diidentifikasi dalam laporan ini adalah, Instagram (32%), Facebook (26%), WhatsApp (9%), dan Telegram (7%).

Dengan ini, senator juga menginginkan Meta untuk membuat peringatan potensi penipuan untuk disediakan tidak hanta dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam bahasa lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: