Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sempat Menangis Setelah Eksekusi Brigadir J, Bharada E Tak Kuat Lihat Darah

Sempat Menangis Setelah Eksekusi Brigadir J, Bharada E Tak Kuat Lihat Darah Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Ronny Talapessy menceritakan keadaan kliennya setelah kejadian penembakan yang menewaskan Brigadir J

Ronny mengatakan, Bharada E yang nekat menghabisi rekan kerjanya itu karena berada di bawah tekanan perintah atasannya. Yakni Kaisar Sambo, sebutan warganet untuk Irjen Ferdy Sambo.

Guncangan batin yang besar begitu dirasakan Bharada E. Apalagi, niat tidak baik yang akan dilakukan kepada Brigadir J sudah tercium sejak dari kediaman mantan Kadiv Propam Polri itu di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Nggak Main-main! Ini Lima Rekomendasi Komnas HAM untuk Presiden Jokowi Terkait Kasus Brigadir J

Dalam keterangan Ronny, Bharada E mengaku pergi ke toilet dan berdoa sebelum berangkat ke rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, yang kini menjadi tempat kejadian perkara (TKP).  

"Bharada E dipanggil ke lantai tiga oleh Bripka RR (Ricky Rizal) itu kemudian disuruh menembak (Brigadir J). Klien saya turun ke bawah sempat ke toilet berdoa," kata Ronny seusai dihubungi, Kamis (8/9/2022).  

"Bharada E terkejut terkejut ketika mendengar perintah yang disampaikan oleh seniornya Bripka Rick Rizal. Hal itulah yang membuat Bharada E gelisah sehingga ia berdoa sebelum berangkat ke TKP. Waktu ke bawah, klien saya lihat sudah persiapan jalan ke Duren Tiga. Iya (Bharada E) sempat berdoa," tambahnya sembari membantah kabar Bharada E menghubungi seseorang sebelum tiba di Duren Tiga.

Baca Juga: Isu Istri Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J Bikin Geger Satu Indonesia, Ketua Komnas HAM Beri Penjelasan, Ternyata...

Usai melakukan penembakan terhadap Brigadir J, kliennya langsung menjauh dari tempat kejadian perkara. Jadi, Bharada E tidak melihat pembersihan darah di tempat kejadian perkara.

Seperti diketahui bersama sampai saat ini motif pembunuhan Brigadir J belum tergambar secara gamblang.

Baca Juga: Geger! Putri Candrawathi Ikut Tembak Brigadir J? Refly Harun Merespons...

Irjen Sambo tetap ngotot bahwa aksinya untuk membela Marwah dan kehormatan keluarga. Sedangkan sang istri yakni Putri Candrawathi mengaku menjadi korban kekerasan seksual oleh Brigadir J. Hanya saja, itu tidak didukung oleh alat bukti dan saksi yang kuat.

Malah, salah satu asisten rumah tangga yang bernama Susi mengaku mendengar suara desahan ketika Brigadir J dan Putri Candrawathi berada di dalam kamar. Saat itu Susi berada di tangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: