"Tujuan utamanya adalah value, itulah yang akan ADPII suarakan di ranah kriya," jelas Freddy.
Dalam perjalanannya, tutur Freddy, ADPII merupakan sebuah asosiasi yang mewadahi profesional desain produk industri sejak tahun 1975, dan resmi dideklarasikan dalam bentuk badan hukum perkumpulan pada tahun 2014.
Baca Juga: Ekonomi Digital, UMKM Lokal Bisa Dibawa Tembus Pasar Dunia!
ADPII mempunyai cita-cita yaitu mewujudkan kemandirian bangsa melalui Desain Produk Indonesia, dengn ditopang visi yakni menjadi tuan rumah di negara sendiri, menuju desain produk industri Indonesia yang mendunia.
ADPII menaungi para profesional desainer produk industri dari berbagai bidang mulai dari skala kecil menengah seperti craft, furniture, jewelry, tas dan sepatu, hingga industri manufaktur seperti industri transportasi, karoseri, dan perlengkapan militer.
"Mulai dari membuat produk untuk ritel hingga bidang jasa konsultasi desain. ADPII memperjuangkan tegaknya kemapanan profesi Desain Produk Indonesia. ADPII menghimpun dan mewadahi anggotanya untuk berkarya serta aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi, menjadi mitra pemerintah dalam memberikan rekomendasi kebijakan serta menjamin nilai keprofesian desain produk," kata Freddy.
Saat ini pun, lanjut Freddy, ADPII telah memiliki 400 anggota desainer produk aktif yang tersebar di 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Disamping itu, ADPII juga menaungi 27 Universitas yang memiliki jurusan desain produk.
Baca Juga: Sinergi BRI, Bawa Layanan Lengkap dan Prima untuk UMKM di Pelosok Indonesia
Freddy menambahkan, bagaimana pentingnya menentukan identitas Indonesia melalui desain. Menurutnya, saat ini kita bisa mengacu pada tren yang bersifat kontemporer, sebagai penarik pembeli. Namun demikian Freddy tetap mengingatkan agar tetap menjaga keseimbangan, hal ini agar membawa nilai baik dari tradisi sehingga dapat diterima di pasar global.
"Kita bisa combine (tradisi dan modern), agar menjadi ide dan identitas baru," ungkap Freddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: