Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian PUPR Dorong Peran Aktif Insinyur

Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian PUPR Dorong Peran Aktif Insinyur Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyelenggarakan International Webinar on Food Security: Feed 10 Billion and Launching E20 yang berlangsung di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (12/9/2022). Acara digelar dalam rangka menyukseskan Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi PII atas inisiasinya dalam mempersiapkan Engineering 20(E20) sebagai peran aktif keterlibatan insinyur pada KTT G20.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, PUPR Serap 2,8 Juta Tenaga Kerja Lewat Program Padat Karya Tunai

"E20 akan menjadi platform untuk kolaborasi para insinyur yang akan berkontribusi secara efektif untuk menghadapi tantangan dan masalah ekonomi, lingkungan, dan perawatan kesehatan. Atas nama Pemerintah Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat kepada PII atas peluncuran E20 hari ini," ungkap Menteri Basuki dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).

Kegiatan yang menghadirkan sejumlah speaker internasional yang ahli di bidangnya ini berfokus pada tema mengenai ketahanan pangan dan memberi makan 10 miliar orang pada tahun 2050. 

Baca Juga: Jelang KTT G20, Menteri PUPR Pastikan Infrastruktur Pendukung Sudah Siap

"Tujuan acara ini tentu saja kita akan berbicara banyak hal tentang food security, di mana ke depan kita harus betul-betul menjamin masalah ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia maupun dunia pada tahun 2050 yang jumlahnya diperkirakan 10 miliar orang. Serta upaya-upaya apa yang perlu kita lakukan dalam rangka menjamin ketersediaan pangan tersebut," jelas Ketua PII, Danis Sumadilaga.

Dalam bidang ketahanan pangan, Indonesia telah melakukannya dengan cukup baik dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih, pada Agustus 2022 lalu, Presiden Joko Widodo mendapatkan penghargaan dari IRRI (International Rice Research Institute) dalam mencapai ketahanan sistem agri-pangan dan kecukupan beras selama 2019-2021 melalui penerapan teknologi beras.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: