Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Militer Negara Terkuat: Habiskan Lebih 7,6 Miliar Dolar, Pakistan Masih Kalah Jauh dengan India

Militer Negara Terkuat: Habiskan Lebih 7,6 Miliar Dolar, Pakistan Masih Kalah Jauh dengan India Kredit Foto: Reuters/Akhtar Soomro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakistan memiliki angkatan bersenjata terkuat kesembilan di dunia menurut peringkat terbaru yang dirilis oleh Global Firepower tahun 2022. Militernya memegang skor 0,1572 dari skala 0,0000 dianggap sempurna.

Bangsa Pakistan yang memiliki salah satu kekuatan militer terkuat di dunia, memainkan peran kunci dalam urusan Asia Selatan, selain India. Konflik dengan New Delhi sejak Islamabad mendeklarasikan kemerdekaan pada 1947 telah berulang kali terjadi.

Baca Juga: Daftar Negara dengan Militer Paling Kuat di Dunia

Pakistan memiliki total 1.640.000 personel militer, menurut Global Firepower tahun 2022. Rinciannya adalah sekitar 640.000 di antaranya bertugas aktif, sedangkan 500.000 adalah pasukan cadangan, sisanya merupakan paramiliter.

Ketegangan dengan India yang mungkin terjadi sewaktu-waktu menjadikan wilayah perbatasan adalah titik rentan. Sebab itu, sekitar 70 persen pasukan militer Pakistan dikerahkan di dekat perbatasan timur dengan India.

Lembaga militer Pakistan memberikan perhatian khusus kepada tetangganya, India, terkait mengelola perang proksi dan pejuang di Kashmir, Mumbai. Selain itu ada juga Afghanistan yang menjadi sorotan bagi militer yang dikaitkan dengan Taliban.

Sementara itu, Pakistan menghabiskan lebih dari 7,6 miliar dolar AS dari anggaran tahunan untuk pertahanan. Namun angka tersebut sangatlah kecil jika dibandingkan dengan India yang memiliki anggaran pertahanan mencapai 52,5 miliar dolar AS.

Dikutip dari The Print, dua pengacara Pakistan yang menulis di Business Recorder mengatakan bahwa keadaan ekonomi negara tengah suram karena, "Pakistan berada dalam belenggu utang luar negeri dan ketergantungan ekonomi ... yang dapat mempertaruhkan keamanan dan kedaulatan nasional."

Pakistan menunggu Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menghidupkan kembali fasilitas dana diperpanjang yang terhenti senilai 6 miliar dolar AS yang ditandatangani pada tahun 2019, untuk menyuntikkan bantuan ke dalam perekonomian. Yang paling penting, persyaratan IMF tentang pengurangan utang mengamanatkan agar Pakistan mengurangi alokasi anggaran untuk militer. 

Dari perhitungan finansial saja sudah bisa terlihat akan seperti apa alat utama sistem persenjataan angkatan bersenjata Pakistan. Di darat, negara ini memiliki 2.182 tank tempur dan 2.604 kendaraan tempur lapis baja. 

Baca Juga: Kisah Negara Terkuat: Amerika Serikat, Sempurna Seperti yang Banyak Dibicarakan Orang

Di laut, marinir Pakistan memiliki 10 fregat, lima kapal selam, dan 12 kapal pertahanan pesisir. Ini adalah jumlah terbatas untuk jangkauan negara yang lebih luas di laut setelah kurangnya kapal induk atau kapal perusak.

Kekuatan pertahanan udara Pakistan mencakup dua jenis pesawat. Angkatan udara memiliki 1.281 pesawat termasuk 320 pencegat dan 410 pesawat serang. 

Namun demikian, seperti dilansir Newsweek, Pakistan adalah salah satu dari segelintir negara yang memiliki senjata nuklir yang jumlahnya antara 100 dan 120 hulu ledak. Jika diperlukan, Islamabad akan menggunakan roket Shaheen 1A dan Shaheen 3A serta stok rudal jelajah untuk mengirimkan senjata.

Rival utama India ini secara perhitungan telah cukup kuat dengan semua kemampuan dalam yang dimiliki. Yang lain adalah faktor dari luar seperti hubungan kerja sama dengan China dan Amerika Serikat yang dapat menguntungkan Pakistan.

Baca Juga: Kisah Negara Terkuat: Biar Masih Mengekor Amerika, Rusia Rajai Senjata Berkekuatan Nuklir

Sejak perjanjian Sino-Pakistan tahun 1963, Pakistan menikmati hubungan militer yang erat dengan China. Beijing menjadi pemasok utama senjata ke Islamabad sehingga kerja sama untuk mengembangkan sejumlah peralatan militer termasuk pesawat tempur multiperan JF-17 dapat dilaksanakan.

Dengan AS, Pakistan adalah negara yang diberi status sekutu non-NATO utama oleh Presiden George W. Bush pada 2004. Itu diberikan kepadanya setelah pada 2001 Pakistan berperan dalam Perang Melawan Teror dan berhasil membebaskan diri dari ekstremis Islam.

Sejak 2001, AS telah memberi Pakistan lebih dari 11 miliar dolar AS bantuan militer untuk memerangi terorisme. Namun pembunuhan Osama bin Laden tahun 2011 di kompleksnya di Abbottabad oleh US Navy Seals membuat hubungan antara kedua negara tegang.

Baca Juga: Kisah Negara Terkuat: China, Sang Rising Power Kekuatan Militer Global

Ini terus memburuk sejak, dengan Kongres menghentikan penjualan delapan jet tempur F-16 ke Pakistan pada tahun 2016 karena kekhawatiran tentang dukungan Islamabad untuk militan anti-Afghanistan.

Pada gilirannya, hubungan yang memanas antara Pakistan dan India masih belum mereda. Berbagai upaya Pakistan untuk merebut kembali Kashmir dari India telah berakhir dengan kegagalan. Gencatan senjata disepakati antara kedua negara pada tahun 2003 atas wilayah Himalaya yang diperebutkan, tetapi serangan lintas-perbatasan baru-baru ini oleh kedua belah pihak telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ini bisa gagal.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: