Kisah Negara Terkuat: China, Sang Rising Power Kekuatan Militer Global
Para pemimpin China telah mampu membawa militer bangkit yang mengarah pada kekuatan dan pengaruh yang lebih besar baik secara regional maupun global. Beijing menempati peringkat ketiga, di belakang Amerika Serikat dan Rusia, sebagai negara terkuat menurut laman Global Firepower.
Data yang dirilis Global Firepower tahun 2022 mengungkap China memiliki indeks nilai 0,0511 skala 0,0000. AS memiliki nilai 0,0453 sedangkan Rusia dengan indeks 0,0501.
Baca Juga: Kisah Negara Terkuat: Amerika Serikat, Sempurna Seperti yang Banyak Dibicarakan Orang
China adalah negara dengan pengeluaran militer terbesar kedua setelah AS. Nilainya mencapai 293 miliar dolar AS atau sekitar 13,9 persen dari anggaran militer global.
Sementara pengeluaran China masih kurang dari setengah pengeluaran Amerika, negara itu telah meningkatkan pengeluaran militernya selama 27 tahun berturut-turut. Faktanya, China memiliki total personel militer aktif terbesar, dan pengeluaran militer negara itu meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir.
Badan Intelijen Pertahanan (DIA) AS mengungkap negara berpenduduk terpadat di dunia memiliki hampir 3 juta tentara aktif di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Namun PLA sebenarnya bukan lembaga nasional di China melainkan hanya menjadi lengan militer Partai Komunis China (PKC).
Namun demikian, angka tersebut menjadikan PLA sebagai kekuatan militer terbesar di dunia. PLa juga menerima sekitar 200 miliar dolar AS per tahun dalam pendanaan atau sekitar 1,4 persen dari produk domestik bruto (PDB) China.
Analis senior DIA AS Dan Taylor mengatakan China telah membangun "kekuatan nasional yang komprehensif" selama beberapa dekade pertama abad ke-21. Komponen kuncinya adalah peningkatan kekuatan militer.
“China dengan cepat membangun kekuatan yang kuat dan mematikan, dengan kemampuan yang mencakup domain darat, udara, maritim, ruang angkasa, dan informasi, yang dirancang untuk memungkinkan China memaksakan kehendaknya di kawasan itu, dan di luarnya,” kata Taylor.
Sementara itu Institut Studi Strategis Internasional (IISS) telah memeriksa kekuatan PLA. Meskipun transparansi China terkait hal ini masih dipertanyakan.
Kekuatan udara tentara China dapat dikatakan lumayan, tetapi jauh jika dibandingkan dengan AS. Terdapat 221 pesawat bomber, 1.820 pesawat tempur dan serangan darat, 278 helikopter serang, 26 kendaraan nirawak (drone), 418 helikopter angkutan berat, 18 pesawat tanker, dan 43 pesawat peringatan dini, serta 290 senjata nuklir.
Dari kekuatan daratnya PLA memiliki kendaraan tempur lapis baja sebanyak 6.710 unit dibandingkan AS hanya 3.419 unit. Sementara China memiliki 5.650 tank tempur utama dan 9.406 artileri dibandingkan dengan AS masing-masing secara berurutan 2.509 dan 6.941 unit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: