Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSP: G20 Indonesia Pulihkan Ekonomi Masyarakat

KSP: G20 Indonesia Pulihkan Ekonomi Masyarakat Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Serangkaian agenda pertemuan G20 telah memberikan dorongan yang positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat lokal bahkan mampu mendongkrak pemulihan ekonomi nasional. Kantor Staf Presiden (KSP) yang berkomitmen mengawal Presidensi G20 pun turut menyerukan optimisme ini.

"Indonesia memanfaatkan keketuaan dalam Presidensi G20 tidak hanya untuk mendorong dunia pulih bersama dari pandemi melalui pertemuan, dialog, dan perundingan di dalam acara utama. Namun lebih dari itu, momentum ini dimanfaatkan untuk membangkitkan kembali geliat ekonomi masyarakat yang terpukul pandemi COVID-19. Sehingga masyarakat dapat pulih dan bangkit lebih cepat," kata Tenaga Ahli Utama KSP, Widiarsi Agustina di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Baca Juga: Ida Fauziyah Ajak Para Menaker Anggota G20 untuk Bangkit Bersama Pulihkan Dunia Ketenagakerjaan

Ia mengatakan hampir satu tahun Indonesia menjalankan keketuaan G20. Berbagai pertemuan, diskusi, hingga kegiatan budaya digelar di DKI Jakarta, DIY, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Labuan Bajo, hingga Papua. Kedatangan para delegasi, panitia, pekerja event, hingga pengisi acara turut menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.

Sebagai contoh, Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan Negara Anggota G20 (Culture Ministers’ Meeting) pada 11-13 September 2022 di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini dirangkai dengan beberapa acara budaya yang melibatkan masyarakat setempat mulai awal September.

Antara lain festival media baru "Indonesia Bertutur", Orkestra G20, Kirab Budaya, dan Rapat Raksasa (Majelis Umum), yang melibatkan 2.500 seniman, seniman budaya, dan publik Indonesia dan internasional. Rangkaian kegiatan budaya tersebut ditutup dengan Ruwatan Bumi (Ritual Penyembuhan Bumi) melibatkan tetua adat dan kelompok seni berbasis vokal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kirab Budaya, misalnya, yang melibatkan 2.000 warga desa di sekitar candi ini pun sangat menguntungkan bagi perekenomian setempat karena kebutuhan jasa perias wajah, jasa katering, sewa kostum, jasa katering, jasa transportasi. Para seniman desa juga bisa kembali bekerja dengan adanya acara-acara budaya.

Baca Juga: Utomo SolaRUV dan Solar Radiance Bersinergi, Dukung Agenda Besar G20

Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang mengelola restoran dan penginapan juga kebanjiran tamu sepanjang September. Demikian pula dengan pelaku UMKM mendapat banyak pesanan oleh-oleh makanan khas dan suvenir. Pedagang makanan, minuman, dan cinderamata di sekitar Candi Borobudur turut merasakan berkah luar biasa.

"Inilah sebetulnya yang diharapkan Presiden Joko Widodo, bahwa masyarakat mendapatkan manfaat dan dampak positif dari Presidensi G20 Indonesia," kata Widiarsi.

Baca Juga: Pertemuan Ke-6 G20 EWG Hari Pertama Resmi Ditutup, Begini Hasilnya

Karyawan Balkondes Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Etik Windaryati mengatakan pendapatan Homestay Balkondes Karangrejo meningkat dua kali lipat akibat event G20.

Baca Juga: WIKA Fokus Rampungkan Proyek Penunjang G20

"Pendapatan yang tadinya berkisar Rp50 juta per bulan, selama penyelenggaraan G20 mencapai Rp100 juta per bulan. Sebanyak 19 kamar terisi penuh, restoran kami juga kebanjiran pesanan kudapan tradisional," kata Etik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: