Buka Kongres Mujahid Digital, Wapres Minta Optimalkan Media Sosial sebagai Penguat Ukhuwah Islamiyah
Wapres juga berharap agar para mujahid digital membuat program-program edukasi bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air agar masyarakat makin bijak bermedia sosial dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi.
"Tentu yang penting juga mengawal isinya karena kita diperintahkan untuk membincangkan hal-hal yang baik saja. Kebaikan itu terdiri dari 2 hal, yaitu isalul manfaat [membawa manfaat] dan juga menangkal ke-mudhorot-an. Selain itu, tidak ada kebaikan," tegas Wapres.
Baca Juga: Temui Wapres, Sekretaris Eksekutif KPRBN Paparkan Agenda Percepatan Reformasi Birokrasi 2022
Sebelumnya, Ketua Komisi Infokom MUI, Mabroer M.S, mengungkapkan, istilah "mujahid digital" dipilih dalam rangka mengembalikan pemahaman kata "jihad" ke makna yang seharusnya, bukan dalam arti sempit seperti yang kebanyakan orang ketahui.
"Ternyata jihad ini sangat akrab di telinga kita, tapi mispersepsi. Maka, kami berusaha agar makna dan penggunaannya benar," ujar Mabroer.
Kongres Mujahid Digital telah berlangsung dalam beberapa rangkaian acara. Dimulai dengan kick off Kongres Mujahid Digital di Graha Mental Spiritual, Jakarta Pusat, pada Rabu 31 Agustus 2022 yang lalu, dilanjutkan dengan kegiatan halaqoh dengan para youtuber dan influencer muslim.
"Harapannya, MUI sebagai rumah besar umat Islam bisa menjadi rumah yang nyaman bagi youtuber dan influencer yang selama ini disinyalir menjadi sumber informasi yang agak menyesatkan. Oleh karena itu, MUI melalui [komisi] Infokom memiliki kewajiban moral untuk mengajak mereka kembali. Harapannya, agar Islam wasathiyah yang dikembangkan MUI ini menjadi mainstream," urai Mabroer.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: