Advokat itu menilai, pertanyaan itu bisa meminimalisasi pertengkaran soal apakah Indonesia sudah baik atau belum. "Baik atau tidaknya negara ini jangan ditanyakan kepada masing-masing, tetapi kepada indikator yang bisa dipertanggungjawabkan," paparnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Siap Nyapres, Parpol Mana yang Siap Meminangnya untuk Pilpres 2024?
Refly mengatakan, pertanyaan akademis perlu diutarakan agar penilaian terhadap rezim bisa objektif. Pasalnya, jika pertanyaan itu ditanyakan kepada orang-orang yang menikmati berkah kekuasaan, jawaban mereka pasti negara ini sedang baik-baik saja.
"Namun, jika ditanya kepada mereka yang ada di luar kekuasaan, jawabannya pasti akan buruk sekali," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: