Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sosok Baru di Mata Uang Inggris, Raja Charles III akan Hadap Kiri Berlawanan dengan Ratu Elizabeth II?

Sosok Baru di Mata Uang Inggris, Raja Charles III akan Hadap Kiri Berlawanan dengan Ratu Elizabeth II? Kredit Foto: Reuters/Toby Melville
Warta Ekonomi, London -

Wajah Raja Charles III akan terukir di atas uang koin yang akan beredar di Inggris, serta mata uang negara-negara Persemakmuran termasuk Australia, Selandia Baru, dan Kanada.

Meski begitu, spesialis koin A.H. Baldwin & Sons Dominic Chorney mengatakan, uang yang menampilkan potret Ratu Elizabeth II tidak akan dihapus dalam waktu dekat.

Baca Juga: Mangkatnya Ratu Elizabeth II Bikin Publik Bertanya-tanya Tentang Kohinoor, Berlian 530,2 Karat Dijuluki Great Star of Africa

“Saya tidak membayangkan akan ada upaya bersama untuk mengeluarkan koinnya,” kata Chorney kepada CNBC.

“Koin-koin itu akan hilang seiring waktu, tetapi saya membayangkan akan ada koin Ratu Elizabeth yang beredar selama beberapa dekade,” katanya.

Menggunakan citra raja pada koin adalah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Ini melambangkan kekuatan dan juga menjamin mata uang.

“Mata uang dapat dipercaya jika didukung oleh negara dan simbol negara yang paling jelas, sejak zaman Romawi, adalah kaisar, penguasa, raja,” kata Chorney, “

Uniknya, setiap koin pada masa pemerintahan raja yang berbeda, posisi arah wajah ikut mengalami perbedaan --ada yang ke kiri dan ke kanan.

Sejak 1659 pada akhir Protektorat --saat kepala negara Inggris adalah Lord Protector Oliver Cromwell daripada seorang raja atau ratu-- potret raja pada koin telah menghadapi arah yang berlawanan dengan setiap penobatan baru.

Ketika Charles II naik takhta pada tahun 1661, ia memilih agar potretnya menghadap ke kiri --berlawanan dengan Cromwell, yang mengeksekusi ayahnya Charles I.

Desas-desus mengatakan bahwa langkah itu mewakili raja baru yang membelakangi versi republik Inggris Cromwell, dan tradisi itu berlanjut setiap kali seorang raja baru naik takhta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: