Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BLT BBM Ala Jokowi Ramai Dibandingkan dengan Era SBY, Adian PDIP: Kenaikan BBM di Zaman SBY Siapa pun Boleh Menangis

BLT BBM Ala Jokowi Ramai Dibandingkan dengan Era SBY, Adian PDIP: Kenaikan BBM di Zaman SBY Siapa pun Boleh Menangis Kredit Foto: Instagram/Adian Napitupulu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelontorkan sejumlah bantuan langsungan tunai (BLT) untuk menekan dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini mengundang reaksi pro kontra di masyarakat.

Politikus PDIP Adian Napitupulu memberikan pandangannya. Ia membandingkan progam BLT era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi. Adian menyebut pada era pemerintahan SBY tidak ada bantuan sosial dalam bentuk lain yang diberikan ke masyarakat.

Baca Juga: BLT BBM Dinilai Mampu Jaga Daya Beli Masyarakat

"Sedangkan Presiden Jokowi ada enam sampai tujuh program sosial lainnya. Ada PKH (Program Keluarga Harapan) dan sebagainya. Ya, akumulasikan saja. Ada satu keluarga yang bisa dapatkan empat sampai lima program," kata Adian, di sela acara pengobatan gratis DPC PDIP Kabupaten Bogor, Jumat (16/9/2022).

Adian menyampaikan selisih perbedaan kenaikan harga BBM antara pemerintah SBY dengan Jokowi. Kenaikan BBM pada kepemimpinan SBY lebih tinggi 200 persen dibandingkan pada masa pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Ekonom Nilai BLT BBM Cukup Membantu Kelompok Rentan Meski Bersifat Jangka Pendek

"BLT era SBY itu beda, kenapa? Naiknya BBM di era SBY itu 259 persen, di era Jokowi BBM cuma naik 54 persen. Ada selisih 205 persen kenaikan antara SBY dan Jokowi," bebernya.

Dia kemudian merinci pada era pemerintahan SBY kenaikan BBM mencapai Rp4.190, sedangkan kenaikan BBM pada Jokowi Rp3.500.

"Selisihnya Rp1.190, jadi lebih banyak di zaman SBY. Kalau kenaikan BBM sampai 254 persen siapa pun boleh menangis untuk itu," ucap anggota Komisi VII DPR ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi: BLT BBM dan BSU Harus Mudah, Cepat, dan Tepat Sasaran

Adian mengatakan pihaknya tidak mengindahkannya dan menyebut bahwa fitnah tersebut akan dijawab melalui kerja nyata.

"Fitnah apa pun bisa saja terjadi, siapapun bisa memfitnah kita, tapi kita tidak perlu menjawab semua fitnah itu. Kita akan menjawab dengan kerja nyata," pungkas Adian Napitupulu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: