Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Koar-Koar Ada yang Jegal di Pilpres 2024, Respons Anies Justru di Luar Dugaan!

Demokrat Koar-Koar Ada yang Jegal di Pilpres 2024, Respons Anies Justru di Luar Dugaan! Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI, Anies Baswedan, menanggapi pernyataan politisi Demokrat Benny K Harman bahwa Anies dijegal menuju Pilpres 2024 oleh kekuatan tersembunyi (invisible power).

Anies Baswedan memberi tanggapan terkait isu penjegalan dirinya menuju Pilpres 2024 seperti yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman. 

Politisi Demokrat yang duduk di Komisi III itu menyebut ada kekuatan tersembunyi di pemerintahan Jokowi yang mencoba menjegal Anies Baswedan maju capres di 2024.

Baca Juga: Daripada Jadi Cawapres, Jokowi Diminta Dukung Anies Jadi Capres 2024: Lebih Terhormat, Pak!

Anies Baswedan menanggapi bahwa dia tidak tahu menahu akan upaya atau kabar penjegalan dirinya menuju Pilpres ini.

“Nggak tahu saya,” kata Anies Baswedan kepada wartawan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2022).

Anies juga tak memberikan komentar lebih jauh soal kabar penjegalan dirinya ini oleh invisible hand atau tangan tersembunyi pemerintahan.

“Saya nggak komentar dulu dah. Nggak komentar dulu,” ujarnya.

Sebelumnya di lokasi Rapimnas demokrat, JCC, Jakarta Pusat, Jumat (16/9), Politisi Aemokrat Benny K Harman mengungkap ada isu atau kabar penjegalan terhadap Anies Baswedan menuju Pilpres 2024.

“Siapa invisible power itu? Ya teman-temanlah itu,” kata Benny.

Benny menyebut gangguan terhadap Anies bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk lewat kasus hukum. Namun, dia menyebut invisible power ini bertujuan menghalangi Anies Baswedan maju di 2024.

“Iya, bisa macam-macam kan, iya pasti targetnya begitu. Pasti,” ucap Benny.

Benny juga menyebut ada invisible power yang mencoba menghambat munculnya koalisi baru di 2024 yang mengusung sosok di luar yang dikehendaki pemerintah Jokowi-Maruf Amin.

“Makanya kita sampaikan sinyal itu, pemerintah, penguasa janganlah menyalahgunakan kekuasaan ya kan untuk menghambat munculnya koalisi baru,” tegasnya.

Seperti diketahui, Anies Baswedan menjalani pemeriksaan di KPK pada Rabu 7 September 2022 lalu. Dia dimintai keterangan terkait penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.

Anies masuk ke KPK pada pukul 09.27 WIB. Kemudian selesai diperiksa sekitar pukul 20.30 WIB atau selama 11 jam. Anies tak banyak berbicara soal materi pemeriksa terkait Formula E ini. Dia justru berbicara soal membantu KPK dalam menjalankan tugasnya.

“Itu tadi kami diminta untuk memberikan bantuan keterangan dan sudah disampaikan,” katanya.

“Insya Allah dengan keterangan yang tadi kami sampaikan akan bisa membuat menjadi terang, sehingga isu yang sedang didalami akan bisa menjadi terang benderang dan memudahkan KPK menjalankan tugas,” kata anies di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: