Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hilangnya Batas Privasi Seiring Perkembangan Media Sosial di Era Digital

Hilangnya Batas Privasi Seiring Perkembangan Media Sosial di Era Digital Kredit Foto: Unsplash/Muhammad Raufan Yusup
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fenomena bertutur di media digital saat ini juga sangat mengkhawatirkan. Menurut survei yang dilakukan Microsoft pada 2021 silam Digital Civility Indeks netizen Indonesia sempat menempati urutan terbawah di Asia Tenggara. Hal ini ditenggarai penipuan hingga hoaks, dan kebiasaan saling sindir di sosial media hingga unggahan mengarah pada ujaran kebencian. 

"Digitalisasi juga membawa masyarakat pada kondisi mengaburnya wawasan kebangsaan dan kurang mencintai budaya bangsa sendiri," kata Dosen Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya Citra Rani Angga saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Kamis (14/9/2022).

Baca Juga: Gunakan Platform Digital, Maksimalkan Fitur Media Sosial

Makin menipisnya kesopanan dan kesantunan, serta menghilangnya budaya Indonesia sekarang media digital justru digunakan sebagai panggung bagi budaya asing. Dengan keberadaan media digital, pengguna pun merasa bebas menuangkan pemikiran. Sehingga ada kebebasan berekspresi yang kebablasan. 

Bahkan makin ke sini, toleransi dan menghargai perbedaan menipis, apalagi dengan terlalu asyik di dalam dunia digital tak sadar pengguna juga kehilangan batas-batas privasi. Citra pun mengingatkan budaya bermedia digital yang baik di internet, berasaskan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. 

Tiap sila Pancasila sendiri, mewakili karakter budaya orang Indonesia, seperti sila pertama mengenai cinta kasih dan saling menghargai perbedaan, kemudian sila kedua mengenai kesetaraan, sila ketiga harmoni mengutamakan kepentingan bersama. Adapun sila keempat memberi kesempatan setiap orang untuk berekspresi dan sila kelima semangat gotong royong. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Cegah Cyberbullying, Ajarkan Anak Etika Digital Sejak dari Rumah

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Relawan Mafindo, Puji F. Susanti, Dosen Ilmu Komunikasi Unitomo Surabaya Citra Rani Angga, serta Kabid Humas RTIK Dian Triwiyono dan dan Relawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: