Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guys! Ini Rekomendasi Langkah Strategis Mitigasi Serangan Bjorka

Guys! Ini Rekomendasi Langkah Strategis Mitigasi Serangan Bjorka Kredit Foto: Dok. Pribadi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat IT dan peserta Program Cybersecurity Cambridge University, Inggris, Herman Huang, membeberkan tiga rekomendasi yang mendesak dilakukan seiring fenomena kemunculan peretas Bjorka yang viral belakangan ini. 

Adapun langkah-langkah tersebut disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/9/2022), sebagai berikut:

Pertama, Kampanye Keamanan Data

Kominfo sudah sering mengadakan Kampanye Literasi Digital selama periode 2020-2022, sehingga sudah saatnya diadakan kampanye serupa untuk Keamanan Data dengan target yang lebih spesifik dan konten yang lebih spesifik. Sehingga publik dapat lebih paham dan waspada akan keamanan datanya.  

Baca Juga: Dorong Startup di ASEAN, Kemenkominfo akan Siapkan Ajang Serupa dengan DIN G20 Tahun Depan

Kedua, Transformasi BSSN dan Kemenkominfo

BSSN sebagai Lembaga Siber harus merombak diri untuk dapat memberikan peningkatan keamanan siber dan emergency response ketika kebocoran data siber terjadi lagi di masa depan.

BSSN dapat dimodelkan serupa NSA di Amerika. Harusnya tidak ada kebingungan atau diam berhari-hari ketika kebocoran data terjadi. 

Baca Juga: Mantan Stafsus Kemenkominfo Pasang Badan, Beber Alasan Platform Wajib Daftar PSE

Efek kebocoran data masif sudah banyak terjadi di banyak negara dengan korban-korban korporasi besar seperti Travelex di Inggris, perusahaan kripto di Jepang dan sebagainya.

Kita harus menghindari hal serupa ini terjadi misalnya di e-commerce kita dan di 2023/2024 data pemilih kita di KPU. Kemenkominfo sendiri sebagai pembuat kebijakan harus lebih visioner dan maju dalam penyediaan ekosistem dan kebijakan pro Cyber Security termasuk menyelesaikan UU yang terkait.

Ketiga, Kemandirian Data Nasional

Selama data-data kita mayoritas masih diproses,diolah dan disimpan di luar negeri maka peran lembaga manapun di dalam negeri akan terbatas.

Ada baiknya kita belajar cara yang dilakukan oleh negara seperti Tiongkok yang mengalakan kemandirian data nasional melalui pengembangan aplikasi lokal buat sosial media,keuangan dan sebagainya.

Keberadaan Aplikasi Nasional seperti Peduli Lindungi merupakan suatu prekursor bagus yang harus didukung meskipun sempat juga data mereka per 2021 diambil oleh hacker.

Peduli Lindungi merupakan suatu contoh perdana bahwa Indonesia dapat meluncurkan aplikasi nasional yang dipakai oleh mayoritas dari 300 juta penduduk Indonesia dan dapat berjalan cukup baik dan reliable selama ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: