Personal branding melalui media sosial tidak hanya dilakukan untuk menaikkan citra penggunanya. Sekarang banyak individu melakukan storytelling untuk branding produk dagangannya.
"Kita harus punya proporsi nilai unik. Keunikan kita di mana. Misal di antara seragam putih, kita pakai warna kuning, hitam, atau merah. Ini akan memiliki unique selling point," kata Pemeriksa Fakta MAFINDO, Eko Widianto, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Cara Membuat Brand Strategi ke Sosial Media Biar Makin Dikenal Banyak Orang
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Cerita, menurut Eko, merupakan medium paling efektif untuk menyampaikan karakter produk (brand personality). Pelanggan atau potensial pelanggan ingin punya pengalaman dengan karakter produk. Sehingga, individu bisa menjelaskan secara detail produk yang dijual, keunggulan apa yang membedakan dengan produk lain.
Baca Juga: Kenali Segmen Market Dulu Sebelum Buat Konten di Medsos
Kemudian, individu juga dapat menceritakan nilai lain dalam bisnis yang dibangun. Misalnya, sebagian keuntungan penjualan didonasikan untuk anak yatim.
"Itu bisa kita kemas dalam storytelling. Bukan hanya kata-kata, tapi kita tunjukan melalui foto dan video. Ini tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Harus konsisten. Mulai perlahan-lahan," kata Eko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: