Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan cuma Anies, Gerindra juga Sebut Prabowo Mau Dijegal di Pilpres 2024, Kampanye Hitam Dimulai?

Bukan cuma Anies, Gerindra juga Sebut Prabowo Mau Dijegal di Pilpres 2024, Kampanye Hitam Dimulai? Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menanggapi isu penjegalan yang menyangkut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa praktik tersebut tidak hanya menjadi isu dalam pemberitaan media.

Tidak hanya Anies, Dasco juga mengatakan bahwa ada pihak yang ingin menjegal langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju ke Pilpres 2024 mendatang. Dasco menyebut banyak baliho yang digunakan penjegal menurunkan rating Prabowo sebagai calon presiden 2024.

Baca Juga: Seruan SBY Terkait Isu Penjegalan Demokrat, Loyalis AHY Buka-bukaan: Upaya Itu Diatur Lewat...

"Kalau soal penjegalan itu bukan cuma yang disampaikan di media. Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun," kata Dasco saat diwawancarai di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (20/9/22).

Meski terdapat upaya penjegalan Prabowo, Dasco menyebut bahwa pihaknya langsung mengambil langkah untuk penindakan dengan melaporkan penjegalan tersebut serta menurunkan baliho yang sudah terpasang di berbagai daerah.

"Ya pokoknya di daerah pemilihan Pak Prabowo cukup tinggi, seperti di Sumatera Barat, di Aceh, di Kalimantan Selatan, di Madura. Itu masif," katanya.

Dengan begitu, Dasco tidak menafikan bahwa saat ini kampanye hitam sudah dimulai oleh pihak-pihak yang ingin menjegal langkah Prabowo. Menurutnya, pihak yang berusaha menjegal ketuanya telah mengorganisir banyak pihak dengan dana yang tidak sedikit.

Baca Juga: Omongan SBY Nggak Main-main Soal Kecurangan Pemilu 2024, Refly Harun Singgung Penjegalan ke Anies Baswedan: NasDem Pasti Akan Dijepit!

"Karena kan kalau masif, dia (penjegal) itukan mengorganisir orang banyak dananya juga banyak. Ya kita tahu, tapi sudahlah," jelasnya.

"Kita nggak cuma lapor, kita karena kemudian mereka bukan kita yang pasang ya kita minta, instruksikan kepada seluruh kader di daerah tersebut dicopot, dan banyak juga," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: