Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seruan SBY Terkait Isu Penjegalan Demokrat, Loyalis AHY Buka-bukaan: Upaya Itu Diatur Lewat...

Seruan SBY Terkait Isu Penjegalan Demokrat, Loyalis AHY Buka-bukaan: Upaya Itu Diatur Lewat... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng memberikan keterangan terkait pernyataan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal isu penjegalan partainya.

Dirinya dengan tegas mengatakan hal tersebut adalah sebuah peringatan sekaligus imbauan bagi seluruh masyarakat yang terlibat dalam kontestasi politik.

Baca Juga: Demokrat Balik Melawan PDIP, Segudang Prestasi SBY Tangkis Ucapan Loyalis Megawati

"Pak SBY sebagai tokoh bangsa, mantan presiden, jadi untuk mengingatkan jangan sampai ada yang berusaha ngatur-ngatur pemilu, yang boleh maju hanya dua pasang saja, dan ditentukan ini dan ini. Ditentukan siapa yang oposisi tidak perlu maju dicegat dan sebagainya, jangan sampai seperti itu," ujar Andi kepada wartawan, Senin (19/9).

Adanya pesan dari SBY tersebut, diharapkan tak ada lagi pihak yang memiliki niatan untuk mengatur Pemilu 2024. Meskipun diungkapkannya, SBY memang menerima adanya informasi terkait hal tersebut.

"Ada info kami terima oleh Pak SBY, ada upaya atur semacam itu dengan instrumen hukum atau apa. Ya kita kira-kira pada saat tertentu Pak SBY sudah tidak mengurusi politik, sekarang beliau melukis, voli Lavani, tapi kan perlu juga sebagai tokoh bangsa tampil beri seruan," ujar Andi.

Seruan tersebut diharapkan juga membuka peluang hadirnya lebih dari dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Hal tersebut tentu baik, karena membuka banyak pilihan untuk masyarakat.

Baca Juga: SBY Cium Penjegalan, Anak Buah AHY Heran Loyalis Megawati Kelonjotan: Skenario Jahatnya Ketahuan?

"Jadi karena itu (pidato SBY), mudah-mudahan dengan keseruan moral Pak SBY semacam itu kalau ada yang ingin mengatur-ngatur dan segala macem supaya hanya dua pasang saja, apalagi yang dari oposisi tidak punya kesempatan untuk mencalonkan capres dan cawapres, kan ya kualitas demokrasi kita jadi lebih buruk," ujar Andi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: