Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahfud MD Sebut Reformasi Kultural Polri Alami Kemunduran: Moralitas Anggota Harus Diubah!

Mahfud MD Sebut Reformasi Kultural Polri Alami Kemunduran: Moralitas Anggota Harus Diubah! Kredit Foto: Kemenko Polhukam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menilai bahwa reformasi kultural di tubuh Polri berjalan stagnan dan terkesan mundur. Dia menyebut bahwa polisi ke depan harus memiliki sikap profesional, humanis, dan menghormati Hak Asasi Manusia (HAM). 

"Perlu ada perubahan kultur di tubuh Polri. Moralitas anggota Polri perlu diubah, terutama terkait hedonisme dan tindak kesewenang-wenangan yang kerap ditunjukkan," kata Mahfud MD dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Moeldoko Tularkan Gaya Kepemimpinan pada Peserta Didik Sekolah Staf Polri-TNI

Menurut Mahfud, meski Polri memiliki aturan yang bagus, namun jika tidak sejalan dengan kultur dan kebiasaan aparatnya, maka akan percuma. Maka itu, dia menegaskan bahwa jangan ada arogansi dalam menyikapi masalah hukum di masyarakat.

"Tugas Polri kan ribuan, tapi dinodai oleh satu kasus. Satker polri sampai ke desa-desa di Indonesia. Satu saja yang nakal, akan merusak seluruhnya, oleh karena itu harus dibersihkan," ujarnya.  

Dia juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Kapolri dalam menangani kasus Ferdy Sambo. Mahfud menyebut, hingga Juni 2022, persepsi publik tentang Polri selalu bagus, di atas penegak hukum lainnya. 

Baca Juga: Tegas! Karena Hal ini, Natalius Pigai Sebut Mahfud MD Intervensi Kasus Lukas Enembe

Setelah kasus Sambo, kata Mahfud, persepsi publik terhadap polisi sempat mengalami penurunan, tetapi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengambil langkah tepat dan memerintahkan jajarannya untuk bertindak tegas. 

Lebih lanjut, Mahfud menekankan bahwa reformasi kultural di tubuh Polri harus dilakukan dengan penguatan kompetensi teknis, leadership, dan etik. Menurutnya, kalau tiga hal ini berjalan, maka presisi akan tercapai. Dia menambahkan presisi juga akan optimal, jika fungsi pengawasan berjalan dengan baik, dari internal dan eksternal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: