Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Cuma Anies Baswedan dan AHY, Ternyata Prabowo Mau Dijegal Juga, Gerindra Sampai Murka!

Gak Cuma Anies Baswedan dan AHY, Ternyata Prabowo Mau Dijegal Juga, Gerindra Sampai Murka! Kredit Foto: Twitter/Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Media sosial geger dengan sejumlah baliho yang memperlihatkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di sejumlah daerah di Indonesia.

Banyak diantaranya menduga hal ini merupakan bagian dari aksi penjegalan salah satu tokoh kuat dalam bursa Pilpres 2024.

Baca Juga: Dituduh Pendusta, Tokoh NU Langsung Tunjukkan Kebaikan Anies Baswedan: Dia Tak Pernah...

Menyusul hal tersebut Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sampai mengeluarkan instruksi tegas untuk semua jajarannya.

Dirinya meminta semua kader partai ini untuk membuat laporan di Polda setiap masing-masing daerah.

"Kami tidak mau berspekulasi di ranah publik, kami akan serahkan ke jalur hukum karena proses-proses atau upaya yang dilakukan ini berlaku atau berlangsung secara sistematis," ujar Dasco saat ditemui di gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

"Kami sudah minta kepada daerah-daerah yang dipasang baliho, untuk melakukan koordinasi atau membuat laporan ke Polda masing-masing," tuturnya.

Baca Juga: Anies Telak Ungguli Ganjar dan Prabowo di Polling Twitter, Ferdinand Hutahaean: Tetap Anies Tak Akan Jadi Capres

Di sini Dasco meyakini, pemasangan baliho adalah bentuk serangan politik yang bisa menjegal Prabowo untuk maju capres dari basis suara.

Pemasangan baliho juga sebelumnya tidak diketahui oleh pengurus partai.

Baca Juga: Tabloid Anies Baswedan, Bangkitnya Strategi Politik Identitas atau Penjegalan Lewat Black Campaign?

"Daerah-daerah yang sudah dipasang baliho, kami minta kepada para kader untuk menurunkan, karena itu juga pemasangan baliho Pak Prabowo tanpa izin," pungkas Dasco

Baca Juga: Dukung Semua Capres, Anak Buah Prabowo: Jokowi Cari Aman!

Tebar pesona di baliho jalanan, menjadi konten yang kerap digunakan saat masa kampanye. Namun, dari konten tebar pesona ini, sekarang justru hanya dipandang negatif semata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: