Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NATO: Rusia Mustahil Menang dalam Perang Nuklir

NATO: Rusia Mustahil Menang dalam Perang Nuklir Kredit Foto: Reuters/Johanna Geron
Warta Ekonomi, Moskow -

NATO telah mengatakan kepada Moskow dengan sangat jelas bahwa Rusia tidak dapat memenangkan perang nuklir dan telah mengumpulkan pasukan di perbatasan timurnya untuk "menghilangkan ruang untuk salah perhitungan atau kesalahpahaman," sekretaris jenderal blok pimpinan AS, Jens Stoltenberg, mengatakan kepada Reuters pada Rabu (21/9/2022). 

“Ini adalah retorika nuklir yang berbahaya dan sembrono,” katanya kepada pemimpin redaksi Reuters Alessandra Galloni di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.“

Baca Juga: Isu Senjata Nuklir Menguat, Biden ke Putin: Jangan, Jangan, Jangan!

"Dia tahu betul bahwa perang nuklir tidak boleh diperjuangkan dan tidak dapat dimenangkan dan itu akan memiliki konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Rusia,” tambahnya, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ditanya apa yang akan dilakukan NATO jika Rusia menggunakan senjata atom, Stoltenberg mengatakan itu "tergantung" pada keadaan, tetapi blok itu sangat jelas dalam komunikasi mereka dengan Moskow bahwa "perang nuklir tidak dapat dimenangkan oleh Rusia."

“Sejauh ini kami tidak melihat adanya perubahan dalam postur nuklir” Rusia, tambahnya, tetapi NATO “memantau dengan sangat cermat” jika itu berubah.

Dalam pidato yang disiarkan pada Rabu pagi, Putin menuduh Barat berusaha memecah belah Rusia dan mengatakan Moskow akan menggunakan segala cara yang dimilikinya untuk mempertahankan integritas teritorial negara itu, termasuk penangkal nuklirnya, jika terjadi serangan dengan senjata pemusnah massal. Putin menekankan bahwa dia “tidak menggertak” tentang ini.

Stoltenberg bersikeras bahwa pemimpin Rusia telah "membuat kesalahan strategis" dengan Ukraina dan bahwa konflik di sana tidak berjalan sesuai dengan rencananya --seperti yang disimpulkan oleh NATO.

Dia juga berpendapat bahwa pasukan Rusia tidak diperlengkapi dengan baik dan berjuang dengan komando, kontrol, dan pasokan, sementara Ukraina memiliki dukungan terpadu dari Barat kolektif, yang “benar-benar diremehkan oleh Rusia.”

“Kami bukan pihak dalam konflik, tetapi kami mendukung Ukraina,” tegas Stoltenberg. NATO telah mendukung pemerintah di Kiev dengan uang, senjata, pelatihan dan intelijen, menurut beberapa pejabat Barat dan media.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: