Mazdjo Loyalis Ganjar Pranowo 'Senggol' Najwa Shihab Soal Kritik ke Polisi: Harus Pilih Jadi Jurnalis atau Oposisi!
Kasus tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J lewat rencan yang diotaki oleh atasannya yakni Ferdy Sambo menguak hal-hal baru.
Salah satu yang jadi sorotan dalam kasus ini adalah dugaan adanya bisnis gelap di kepolisian yang kini dikaitkan dengan gaya hidup anggota polisi yang tergolong mewah.
Kritik ini salah satunya dilontakan oleh jurnalis dan presenter kenamaan Indonesia, Najwa Shihab. Kritikan Najwa Shihab terhadap gaya hidup mewah anggota polisi ini memantik respons berbagai pihak salah satunya aktris Nikita Mirzani.
Mengenai hal ini, Eks Ketua Umum Ganjarist (loyalis Ganjar Pranowo) Mazdjo Pray angkat suara.
Menurutnya, Najwa Shihab memang terkenal kritis dalam menyikapi sesuatu, namun Mazdjo menuding Najwa pilih-pilih terkait orang yang dikritiknya, dalam hal ini ia merasa putri dari Quraish Shihab itu jarang mengkritik Anies Baswedan.
“Ada kesan dugaan bahwa Najwa ini pilih-pilih kalau mengkritik atau bahkan investigasi Jurnalistik. Kalau kawan dekat meskipun Gubernur DKI Jakarta misalnya nggak akan disengol-senggol kalau ada dugaan pelanggaran korupsi misalnya,” ujar loyalis Ganjar Pranowo itu di kanal Youtube 2045 Tv dikutip Kamis (22/9/22).
Menurut Mazdjo, terkait sikap Najwa yang kritis pada pemerintahan serta melontakan kritik keras pada kepolisian, maka Najwa seharusnya memilih antara menjadi jurnalis atau politisi oposisi.
“Menurut saya Najwa Shihab memang harus memilih antara menjadi jurnalis yang harus adil mencover dua belah pihak atau menjadi politisi oposisi karena dua hal ini harusnya bisa dipisah,” ujarnya.
Melansir laman Republika, Kamis (22/9/22), Najwa Shihab menyindir, gaya hidup anggota Polri yang mewah dan tak malu memamerkan kemewahannya. Menurut dia, gaya hidup mereka yang dipertontonkan di media sosial maupun di dunia nyata, tidak sesuai dengan gaji dan tunjangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto