Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tabloid Bersampul Muka Anies Bagian dari Politik Identitas? Pengamat: Kalau Nanti Dicap Kadrun, Lebih Susah Lagi

Tabloid Bersampul Muka Anies Bagian dari Politik Identitas? Pengamat: Kalau Nanti Dicap Kadrun, Lebih Susah Lagi Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menanggapi tersebarnya tabloid berisi catatan prestasi Anies Baswedan dengan sampul yang menampilkan potret dirinya membuat gaduh sejumlah pihak. Hal ini turut menyita perhatian Analis politik Wawan SobariĀ 

Ia menduga tabloid itu disebarkan oleh simpatisan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Meski demikian, menurut Wawan, selama isi beritanya tidak memfitnah, tidak menjadi masalah serius. Tetapi jika sudah berisi fitnah, tidak akan bagus untuk proses demokrasi menuju pemilu 2024.

Baca Juga: Pola Kampanye Tabloid Anies di Masjid Mirip Taliban? Jhon Sitorus Sebut Cara Ini Efektif: Tapi Begitu Berkuasa...

Wawan juga menyebut, jika menilai dari tempat penyebaran tabloid, bisa dikatakan sasaran utamanya kaum muslim dan hal itu bisa dikategorikan juga sebagai bagian dari politik identitas.

"Kalau saya sih sebenarnya konsep politik identitas di Indonesia itu merugikan. Sebenarnya di ilmu politik, konsep politik identitas itu biasa. Contoh di Amerika Serikat saya beridentitas liberal saya konservatif itu biasa-biasa saja. Problem-nya mereka dihadapkan pada situasi berhadap-hadapan," kata Wawan Sobari dalam laporan Beritajatim.

Dampak lain dari penyebaran tabloid itu adalah potensi muncul stigma yang kurang menguntungkan buat Anies.

"Kalau tabloid disebarkan di masjid merugikan Anies karena dia hanya mewakili kalangan Islam. Apalagi kalau nanti dibuat cap-cap seperti dulu dikatakan kadrun itu lebih susah lagi."

Baca Juga: Anies Dikriminalisasi dan Prabowo Dijegal, Jalan Terjal Menuju Pilpres 2024 adalah Strategi Demi Calon Tunggal?

"Ini yang tidak sehat dalam demokrasi. Dalam demokrasi identitas boleh saja, tapi jangan sampai menimbulkan pertentangan. Identitas yang baik itu bukan identitas karena etnis maupun agama. Tapi perbedaan identitas orientasi program."

Wawan Sobari mengatakan tokoh yang akan maju menjadi calon presiden harus mampu merangkul semua golongan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: