Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Tanda-tanda Kecurangan Pemilu 2024, Pengamat: Secara Gimik Politik Pernyataan Pak SBY Sukses, Tapi...

Soal Tanda-tanda Kecurangan Pemilu 2024, Pengamat: Secara Gimik Politik Pernyataan Pak SBY Sukses, Tapi... Kredit Foto: Sufri Yuliardi

"Bahkan, pernyataan ini yang kemudian di-follow-up oleh para kadernya yang meminta berbagai pihak melakukan klarifikasi, membuat proposisi Pak SBY menjadi kelihatan lemah dalam hal logika politik."

"Secara logika, beban pembuktian sebuah proposisi, tentu harus diserahkan kepada yang mengemukakan pernyataan, bukan diserahkan kepada pihak lain untuk membuktikan."

Baca Juga: Waduh! Pernyataan Pak SBY soal Tanda Ketidakadilan Pemilu 2024 Disebut Pengamat Jadi Boomerang Buat Demokrat: Blunder!

"Kalau memang pembuktiannya tidak bisa disebarkan ke publik, kan bisa meminta pihak-pihak yang berwenang menangani kecurangan politik. Misalnya, dengan melaporkan ke Bawaslu atau polisi," katanya.

Abdul Hakim juga menyebut pernyataan SBY Pemilu 2024 diduga didisain hanya untuk menghasilkan dua pasangan calon presiden, sebuah keniscayaan. Pasalnya, aturan pemilu saat ini memberikan peluang untuk itu.

"Hanya ada sembilan parpol berkursi di DPR RI saat ini yang bisa mengajukan capres/cawapres. Jika dikombinasikan untuk mendapatkan komposisi 20 persen kursi DPR RI maksimal bisa menghadirkan 4 pasang capres/cawapres atau juga bisa memungkinkan hanya 2 pasangan saja," katanya.

Menurut Abdul, jika ada parpol atau aktor politik yang kemudian mengupayakan hanya dua pasang saja, itu merupakan strategi masing-masing aktor politik.

Baca Juga: Ungkit Megawati dan SBY, AHY Bicara Soal Kualitas Demokrasi, Omongannya Menggelegar!

"Intinya, selama itu dilakukan dengan batas-batas wajar, saya kira bukan sebuah kecurangan, melainkan keniscayaan. Karena aturan pemilu memberikan peluang itu."

"Jadi, dalam perkara ini, meski secara gimik politik pernyataan Pak SBY sukses, tetapi secara substansi agak kurang memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat," pungkas Abdul Hakim.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: