Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Salah Besar Jika AHY Serang Jokowi Soal Infrastruktur, Pengamat: Semacam Bunuh Diri Politik, Justru Blunder

Salah Besar Jika AHY Serang Jokowi Soal Infrastruktur, Pengamat: Semacam Bunuh Diri Politik, Justru Blunder Kredit Foto: Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyindir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang seolah-olah telah banyak membangun infrastruktur, padahal hanya sekedar melakukan seremoni gunting pita belaka. Hal ini pun dikomentari oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.

Adi menyebut pidato AHY tempo hari itu ibarat sedang melakukan bunuh diri politik. Serangan terhadap pembangunan infrastruktur era Jokowi dinilai sebuah kesalahan, apalagi jika membandingkan dengan era kepemimpinan SBY.

Baca Juga: AHY Blunder dan Bunuh Diri Politik Serang Infrastruktur Jokowi

"Kalau perbandingan infrastruktur, saya kira adalah isu-isu yang menurut saya dalam beberapa kesempatan saya mengatakan ketika AHY menyerang infrastruktur itu semacam bunuh diri politik," kata Adi dalam keterangan persnya, Selasa (27/9/2022).

AHY sempat menyerang Pemerintahan Jokowi dengan menyebut hanya bisa gunting pita untuk meresmikan infrastruktur saja. Ia mengklaim, Jokowi tidak menganggap SBY sebagai penggagas infrastruktur tersebut.

Adi mengatakan, pembangunan infrastruktur Jokowi tidak tepat dibandingkan dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, menurutnya, data memperlihatkan kalau pembangunan di era Jokowi jauh lebih banyak.

Baca Juga: Serang Presiden Jokowi Tanpa Data Akurat, Pengamat Ingatkan Langkah AHY

"Cuma problem-nya yang ditusuk itu jauh lebih perkasa lebih kuat, jadi ketika diserang balik, dia tidak bisa menjawab apapun," ucapnya.

Terkait hal itu, Adi kembali menilai, tindakan AHY menyerang Jokowi merupakan sebuah tindakan yang blunder.

"Ketika klaim-klaim dan tuduhannya itu tidak bisa diukur itu justru blunder dan jadi serangan balik yang tidak bisa dibantah," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: