Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bicarakan Kemenangan Puan Maharani di Pilpres, PDIP Semprot Andi Arief: Sangat Berlebihan

Bicarakan Kemenangan Puan Maharani di Pilpres, PDIP Semprot Andi Arief: Sangat Berlebihan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief berjalan meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/5/2022). Andi Arief diperiksa sebagai saksi kasus korupsi pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tahun 2021-2022 yang menjerat Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Masud sebagai tersangka. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beredar video berdurasi 1 menit 51 detik di jejaring WhatsApp yang merekam Ketua Bappilu Partai Demokrat (PD) Andi Arief sedang berbicara tentang isu perpolitikan di Indonesia. Tampak, tertulis Jiwa Demokrat di sisi atas video saat Andi Arief yang mengenakan kemeja biru sedang berbicara.

Dalam video yang beredar, Andi menyinggung tentang potensi Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjadi capres. Menurut alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, semua pihak sebenarnya berani melawan Puan dalam kontestasi politik.

Baca Juga: Andi Arief Sebut Puan Maharani Bisa Menang Asal Tangkapi Semua Lawannya, Mazdjo Pray: Lagi Tinggi Itu!

Sebab, kata Andi Arief, semua lawan politik merasa yakin akan menang apabila berhadapan dengan Puan dalam kontestasi politik. Namun, kata dia, keberanian itu menjadi ciut ketika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.

"Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja," ujar Andi Arief.

Pernyataan tersebut langsung dikritik Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. "Itu menurut hemat saya sangat berlebihan," kata Said ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9).

Ketua Banggar DPR RI itu menyarankan Andi Arief bisa mengungkap hal rasional ketika berpolitik dan bukan melontarkan tudingan. "Dia seharusnya lebih rasional memandang konstelasi politik nasional," ucap Said.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: