Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Ketahanan Pangan, UPH Benamkan Teknologi IoT ke Sektor Peternakan

Dukung Ketahanan Pangan, UPH Benamkan Teknologi IoT ke Sektor Peternakan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Medan berinisiasi untuk berkontribusi pada masyarakat dengan cara mengimplementasi teknologi Internet of Things (IoT) dalam membantu para peternak mengelola ternak.

Seiring dengan berkembangnya sebuah usaha peternakan, maka dibutuhkan pengelolaan yang lebih detail dan treatment khusus pada setiap ternak. Kesalahan dalam pemberian treatment dapat menyebabkan tumbuh kembang dan juga masa pembiakan ternak menjadi tidak optimal. Adapun kendala yang sering dihadapi oleh para peternak domba dan kambing adalah pengelolaan pembibitan, pembiakan, dan juga pengelolaan kesehatan ternak.

Merespon hal tersebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK) UPH mengimplementasikan teknologi IoT kepada salah satu peternakan dengan konsep modern yang berlokasi di Deli Serdang, yakni Arjuna Farm. Program ini terealisasi melalui dukungan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Baca Juga: Realisasikan Program Kemendikbudristek, UPH Berdayakan Desa Cikande

Program yang berlangsung selama empat bulan, yaitu dari bulan Juni sampai September 2022, diinisiasi oleh lima mahasiswa FIK angkatan 2020 yaitu Erick Laurianto, Felice Clarissa, Felic, Erica Gracia, dan Elbert Widjaja serta didampingi oleh Okky Putra Barus, S. Kom., M.M., M.T.I. selaku dosen pembimbing dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistem Informasi UPH Kampus Medan.

“Di UPH kami dilatih untuk berani mengimplementasikan hasil pembelajaran yang kami ikuti selama kuliah ke dalam banyak kegiatan dan ide-ide inovatif seperti implementasi IoT di Arjuna Farm. Kami berharap, inovasi transformasi peternakan digital ini dapat bermanfaat bagi peternakan di Nusantara dalam mengatasi permasalahan peternakan konvensional dan ikut beralih mengikuti perkembangan digital,” ungkap Erick Laurianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Program ini tidak berhenti hanya sebatas sampai pembuatan sistem, mahasiswa juga melakukan sosialisasi kepada peternak sehingga mereka mampu untuk menggunakan teknologi ini secara mandiri. Setelah melalui masa implementasi dan evaluasi selama dua bulan, maka angka kematian ternak dapat ditekan ke angka yang optimal.

Sebelumnya, sekitar lima ekor ternak mati setiap bulannya, tetapi kini hanya satu ekor setiap bulannya. Selain itu, pemberian treatment dapat lebih terarah sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pembiakan yang akan dievaluasi di masa mendatang.

Pemilik Arjuna Farm Suhairi, mengaku sangat terbantu dengan adanya teknologi yang mendukung aktivitas peternakan ini. Pasalnya, sistem yang dirancang sangat modern serta berfungsi dengan baik serta fitur-fitur yang mendukung seperti pencatatan detail ternak, penjadwalan pakan dan treatment, penjadwalan perkawinan dan perkembangbiakan, serta pencatatan bobot ternak, sehingga ternak yang dijual optimal.

"Dengan mengimplementasikan IoT, saya hanya perlu melakukan scanning sehingga sangat menghemat waktu dalam pencarian ternak serta lebih efektif dalam melakukan pencatatan detail ternak,” ungkapnya. Baca Juga: Telkom Gandeng Everynet, Siap Perkuat Ekosistem IoT di Indonesia

Ia pun berharap teknologi ini dapat menekan angka kematian ternak, membantu aktivitas peternakan menjadi lebih mudah, efektif, dan terstruktur, serta dapat diimplementasikan di peternakan lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: