Bermanuver Demi Gabung Pemuda Pancasila, Anies Baswedan Dicap Bermuka Dua: Dia Sedang Meniru...
Ferdinand sedikit kembali pada Pilkada 2017. Saat itu, Anies didukung oleh kelompok-kelompok yang tidak pernah suka dengan toleransi.
"Jadi saya pikir Anies ini sedang menerapkan ilmu bunglon, dia masuk di Pemuda Pancasila, seolah-olah Pancasilais nanti diundang HTI, dia mendukung Khilafah. Dia diundang FPI, dia mendukung Intoleransi, yang penting mendapat jabatan," tuturnya.
Menurut Ferdinand, masyarakat perlu hati-hati terhadap politisi seperti itu. Politisi yang punya watak seperti bunglon.
"Dan, saya juga agak prihatin yah, harusnya Pemuda Pancasila tidak menerima orang-orang seperti ini dengan sejarah hitam dalam sejarah demokrasi dan sejarah toleransi di negara kita ini," bebernya.
"Kita semua tahu dan menyaksikan bagaimana Anies Baswedan menang Pilkada 2017 dengan memobilisasi politik indentitas yang cukup luar biasa. Ini berbahaya," sambung Ferdinand.
Ferinand menganggap, Anies sebagai ancaman bagi Pancasia di masa depan. Sebab, didukung oleh kelompok-kelompok yang tidak menerima pancasila.
"Sekali lagi saya tegaskan, ini adalah politik bunglon ala Anies Baswedan. Dia mau merubah warnanya. Ini politisi yang harus diwaspadai. Bahaya sekali menurut saya," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Anies Baswedan resmi bergabung sebagai anggota Pemuda Pancasila. Itu setelah dia menghadiri peresmian Kantor Majelis Pimpinan Nasional (MPN) di Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (1/10/2022).
Baca Juga: Rawan Politisasi Birokrasi Jelang Akhir Masa Jabatan, Anies Baswedan Diwanti-wanti
Anies mengatakan bahwa dengan bergabung sebagai anggota Pemuda Pancasila, ia dapat bersama-sama memastikan bahwa pancasila menjadi pilar yang harus dijaga sama-sama demi keutuhan bangsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: