Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembali Ditunjuk Jadi Dirut Pertamina, Berikut Capaian Nicke Widyawati

Kembali Ditunjuk Jadi Dirut Pertamina, Berikut Capaian Nicke Widyawati Kredit Foto: Screenshot via Zoom
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nicke Widyawati kembali ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Adapun enam pilar Pertamina mencatat beberapa capaian strategis seperti Go Proctive dan Efficient, di mana Nicke sukses mengawal transformasi Pertamina menjadi Holding Migas dengan enam subholding. sehingga menjadi lebih produktif dan efisien. 

"Pertamina berhasil meningkatkan kapasitas perusahaan di hulu dengan kembalinya Blok Rokan ke pangkuan ibu pertiwi, serta melakukan pengeboran yang masif dan agresif," bunyi keterangan yang diterima, Senin (3/9/2022).

Baca Juga: Erick Thohir Kembali Kukuhkan Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina untuk Periode Kedua

Adapun kapasitas di hilir pun meningkat dengan membangun kapal tanker raksasa/VLCC, 13 Terminal BBM baru di kawasan Indonesia Timur, menambah kapasitas produksi Kilang (penyelesaian proyek RDMP Balongan, Blue Sky Cilacap, dan Aromatik TPPI, serta pembangunan RDMP Balikpapan, GRR Tuban, dan Petrochemical).

Perusahaan pun melakukan berbagai upaya optimalisasi biaya sehingga tetap dapat mencetak keuntungan meskipun dalam kondisi pandemi dan krisis energi dunia. 

Kemudian yang kedua adalah Go Global, di mana Pertamina semakin menunjukkan eksistensinya di kancah global. Nicke sukses memandu anak usaha menjadi pemain global di antaranya ditunjukkan dengan peningkatan operasional hulu migas Pertamina di 13 Negara yang dapat membawa 49,9 juta barel minyak masuk ke Indonesia, armada Pertamina International Shipping telah memenuhi standar global dan memperluas trading area dari 8 rute menjadi 11 rute internasional. 

"Produk Green Diesel Pertamina pun berhasil masuk pasar dunia. Kinerja Pertamina mendapat pengakuan dunia, di mana menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Fortune 500," tulisnya. 

Selanjutnya yang ketiga Go Green. Di masa kepemimpinan Nicke, Pertamina berhasil membangun Green Refinery di Dumai dan Cilacap, yang  memproduksi produk energi hijau berbasis kelapa sawit seperti Green Diesel D100 dan Bioavtur. 

Bauran energi EBT meningkat melalui pembangunan PLTS  di 238 SPBU (Green Energy Station), PLTS di Kilang dan blok hulu migas. Program dekarbonisasi di Kilang dan di blok migas telah berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 6,2 juta metric ton CO2. Produk B30 pun sukses menurunkan emisi karbon di sektor transportasi. 

"Atas capaian ini, di tahun 2021 Pertamina berhasil meningkatkan ESG score nya sehingga menempati peringkat 15 dari 251 perusahaan energi dunia," urainya. 

Capaian keempat adalah Go Collaborative. Pertamina mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik Pemerintah, Industri hingga perusahaan dunia. Di antaranya diwujudkan melalui  kerja sama dengan ExxonMobil untuk Carbon Capture Utilitation & Storage, kerja sama dengan Masdar & ACWA untuk pengembangan renewable energy di wilayah kerja hulu dan kilang. 

Kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai Kementerian untuk membangun Pertashop serta kolaborasi dengan industri dalam negeri sehingga TKDN Pertamina group mencapai 60%. Kolaborasi juga dijalankan untuk membantu Pemerintah dalam melayani masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19. 

Kemudian Go Digital. Di tangan Nicke, Pertamina berhasil membangun digitalisasi dari hulu sampai ke hilir. Hal ini dibuktikan antara lain dengan Pertamina Integrated, Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC) sebagai pusat big data untuk mengendalikan kinerja Pertamina Group.  

Digitalisasi hulu migas, melalui Integrated Optimization Decision Support Centre, berhasil menurunkan kehilangan produksi secara signifikan. Digitalisasi Kilang, melalui Predictive & Prescriptive Maintenance System, berhasil meningkatkan produksi BBM. Digitalisasi hilir, melalui New Gantry System di Fuel Terminal, SmartMT di Mobil Tangki dan digitalisasi seluruh SPBU, telah berhasil menurunkan losses serta meningkatkan kehandalan supply BBM di seluruh Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: