Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimalisasi Aset dan Ekosistem Bisnis, PJB Resmi Ganti Nama Jadi PLN Nusantara Power!

Optimalisasi Aset dan Ekosistem Bisnis, PJB Resmi Ganti Nama Jadi PLN Nusantara Power! Kredit Foto: PLN NP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bertepatan  HUT ke 27 tahun PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) resmi mengganti nama dan logo baru yakni PT PLN Nusantara Power (PLN NP) sebagai perusahaan subholding PLN.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah mengatakan, lewat surat dari Kementerian BUMN nomor SR590/MBU/0912022 tanggal 20 September 2022, perubahaan PT PJB yang semula adalah anak perusahaan PT PLN (Persero) berubah menjadi subholding PLN Nusantara Power sebagai Generation Company 1 (Genco 1). Ke depannya, PLN NP tetap akan berjalan di bidang pembangkitan.

Baca Juga: PLN Pasok Listrik ke Kawasan Industri Kendal hingga 40 Ribu kVA

Menurutnya PLN NP yang menerima penugasan ini akan memaksimalkan kompetensi dan skill yang dipunyai sebagai perusahaan pembangkitan.

"PLN Nusantara Power mengambil peran penting dalam Subholding PLN. Dengan adanya Holding Subholding, maka aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar di seluruh wilayah akan dikonsolidasikan. PLN NP akan mengelola unit pembangkit yang lebih banyak, sesuai dengan core compentency kami yang telah terbukti", terang Ruly sapaannya dalam keterangan resminya di Surabaya, Senin ( 03/10/2022)

Lebih lanjut Rully menjelaskan, bahwa pembentukan subholding akan menjadi momentum bagi perusahaan untuk menegaskan kompetensinya di bidang pembangkitan.

"Dengan konsolidasi aset pembangkitan yang membentuk 2 Subholding GenCo (PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power) akan menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara," jelas Rully.

Baca Juga: PLN Pertahankan Tarif Listrik, Ini Rincian Tarif Listrik hingga Akhir Tahun

Sementara itu, Komisaris Utama PLN Nusantara Power, E. Haryad mengatakan, dengan  pembentukan Holding dan Subholding ini. Ditambahkan, PT PLN akan mendapatkan dampak positif bagi upaya Indonesia untuk mengambil bagian pada rantai pasok global di tengah momentum transisi energi salama ini.

"Melalui mekanisme holding dan subholding ini PLN dan PLN NP akan berfokus pada pengkonsolidasian serta optimalisasi aset yang akan membentuk ekosistem industri hijau yang kuat ke depan', beber E. Haryadi.

Baca Juga: PLN Percepat Pembangunan SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara

Dengan adanya Holding Subholding lanjut, E. Haryadi, aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar kini akan dikonsolidasikan.

Baca Juga: Rupiah Sedang Lesu, Keuangan PLN Terdampak

"Proses bisnis pengelolaan pembangkitan disederhanakan. Utilisasi aset yang tadinya belum maksimal, akan makin dioptimalkan.PLN NP akan menjadi perusahaan pembangkit terbesar se-Asia tenggara dengan jumlah GigaWatt (GW) yang dikelola mencapai 23.5 GW," pungkas E. Haryadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: