Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siapkan Pemimpin Transformasional, Kemendagri dan ESQ Bekali Pejabat Internalisasi BerAKHLAK

Siapkan Pemimpin Transformasional, Kemendagri dan ESQ Bekali Pejabat Internalisasi BerAKHLAK Kredit Foto: ESQ

Paparan yang disampaikan Suhajar dalam kurun waktu sekitar 30 menit itu disimak dengan baik oleh peserta pelatihan yang hadir secara offline serta Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian secara daring.

"Saya kira apa yang disampaikan oleh Pak Suhajar sudah sangat cukup, jadi saya hanya mencoba membingkai dan menggambar supaya lebih mudah dipahami oleh semuanya apa yang disampaikan oleh Pak Sekjen. Apa yang disampaikan oleh beliau itu memacu semangat kita saat berbicara tentang Korea," kata Ary melalui zoom meeting.

Nampak dari layar, pria mantan ASN itu membagikan foto saat Korea berada di 50 Tahun lalu. Dulu, warga Korea perkapitanya hanya 67 dollar dan seketika melejit di tahun 2016 yaitu 35.000 dollar.

Baca Juga: Ingatkan Akan Instruksi Jokowi, Kemendagri Harapkan Pemda Ikut Serta Kendalikan Inflasi

"Apa yang dilakukan mereka supaya bisa menjadi Superman seperti Park Chung Hee agar bisa terbang? Korea terbang menjadi global player atau pemain dunia dan bisa mengalahkan Jepang. Indonesia juga harus seperti itu," ungkapnya

"Korea yang saat itu dipimpin oleh Park Chung Hee memegang teguh misi dan nilai-nilainya supaya bisa maju. Mereka memegang 2 kekuatan yaitu misinya adalah Urinara (demi bangsaku), serta core values-nya yakni diligence, self help, cooperation. Dan sekarang Indonesia juga punya 2 kekuatan itu. Misinya adalah Bangga Melayani Bangsa dan nilai nilainya adalah BerAKHLAK," tuturnya.

Seketika dalam layar zoom terlihat sebuah gambar dengan judul total transformational model, tertera bagan bagan dan lingkaran bulat di tengahnya yang berwarna-warni. 

"Tentu, Kemendagri sudah memiliki visi misi dan target. Bicara soal Renstra pun, strategi sudah dicanangkan oleh Pak Menteri, struktur telah disiapkan oleh pemerintah, sistem pun sudah. Namun 70 persen kegagalannya itu bukan sebelah kiri melainkan sebelah kanan yaitu karakter, nilai, dan keyakinan," ucap Ary.

"Maka tadi Pak Sekjen mengajak bapak ibu untuk gencarkan sisi sebelah kanan yaitu mentransformasikan Kemendagri dengan semangat superman yaitu change atau berubah. Dan satu lagi tambahannya adalah dari lingkaran berwarna warni ini. Saya coba gambarkan di tengahnya itu hati Anda yang isinya ada 2 yaitu misi dan nilai. Misinya adalah bangga melayani bangsa, dan nilai di dalamnya itulah yang disebut BerAKHLAK," tambahnya.

Menurutnya, hal itu diejawantahkan dengan Idealized Influence. Maka harus menjadi Pemimpin yang memiliki role model dari misi dan nilai itu. Kemudian, lanjutnya, yang kedua adalah harus menjadi Pemimpin yang memberikan inspirasi atau sebagai seorang guru (Inspirational Motivation).

Baca Juga: Grand Event ESQ di Malaysia Dibuka Ketua Mufti Muzakarrah Fatwa Kebangsaan Malaysia dan Diikuti 1000 Peserta 4 Negara

"Yang ketiga adalah anda sebagai pemimpin harus bisa menstimulasikan orang agar mengeluarkan ide-idenya (Intellectual Stimulation). Dan terakhir yaitu Pemimpin yang mampu memilih orang yang tepat agar sesuai dengan posisi yang dibutuhkan (Individualized Consideration). Kalau ini sudah dimiliki dan digabungkan maka peran anda sebagai agen perubahan akan berhasil mengubah Kemendagri bahkan Indonesia menjadi lebih baik," pungkas Ary.

Sebagai informasi, saat ini juga sedang berlangsung pengisian survei Indeks BerAKHLAK untuk 632 Kementerian/Lembaga/Daerah untuk sekitar 4 juta ASN di seluruh Indonesia. Sudah dimulai pada tanggal 29 Agustus 2022. Program ini dibagi dalam 4 batch, yaitu: Instansi Pemerintah wilayah Indonesia Barat, kemudian wilayah Indonesia Tengah, lalu wilayah Indonesia Timur dan yang terakhir Instansi Pemerintah Pusat.

Tujuannya agar program internalisasi BerAKHLAK ini tepat sasaran. Sebagaimana halnya ketika akan melakukan treatment kesehatan, maka harus dilakukan cek laboratorium (general check up). Sehingga bisa diketahui siapa yang menderita sakit dan sakitnya apa, lalu diberikan pengobatan yang presisi oleh ACT Consulting.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: