Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Visi Futuristik Muhammad Ismail Bikin Zahir Semakin Maju hingga Ciptakan Software Canggih!

Visi Futuristik Muhammad Ismail Bikin Zahir Semakin Maju hingga Ciptakan Software Canggih! Muhammad Ismail, CEO Zahir. | Kredit Foto: Instagram/Muhammad Ismail
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Zahir, Muhammad Ismail mengakui saat ini Zahir sudah menjadi Software as a Service (SaaS). Dahulu, Zahir hanyalah software yang dijual melalui CD untuk kemudian diinstal ke komputer.

Hari ini, pengguna dapat menggunakan Zahir dan membayar layanan yang ingin digunakan sesuai kebutuhan. Zahir berdiri pada tahun 1996 masih dengan pendekatan yang tradisional. Hingga pada tahun 2008-2010, Ismail melihat dunia akan berubah sehingga dibuatlah aplikasi Zahir sebagai Software as a Service (SaaS).

Dalam video YouTube bertajuk "Perusahaan Tradisional Jadi Software as a Service? Ruwet! Tapi Zeru! - THE INSIDER", Ismail melihat Apple sebagai raksasa teknologi telah menelurkan App Store, iPad, iPhone, dan lain sebagainya. Dari sanalah Ismail yakin banyak bisnis akan menuju perubahan besar, kebiasaan orang-orang akan berubah, dan teknologi akan semakin maju.

Baca Juga: Berdiri Sejak 1996, CEO Zahir Muhammad Ismail Ungkap Perbedaan Startup Zaman Old dengan Zaman Now, Apa Bedanya?

Saat itu, perubahan yang ingin dibawa Ismail mendapat pertentangan dari banyak karyawannya. Itulah tantangan besar yang dihadapi Ismail. Ia harus berusaha mengubah mindset lama ratusan orang dan membuang kebiasaan-kebiasaan lama agar perusahaan bisa bergerak maju dengan aplikasi yang futuristik.

Kemudian, dibuatlah tim developer yang beranggotakan 4 orang untuk melakukan validasi market, pengembangan produk, dan lain sebagainya. Ketika kepercayaan dari pengguna berhasil didapatkan Zahir, banyak karyawan yang dulunya menentang akhirnya percaya.

"Di situ kita mulai program transformasi total. Pindahin orang lama, restrukturasi perusahaan, restrukturasi semuanya," pungkas Ismail. "Dan itu proses yang lumayan, karena inovasi baru tidak semudah itu diterima oleh mereka-mereka yang sudah puas dengan apa yang sudah ada."

Akhirnya, butuh waktu paling tidak tiga tahun untuk menerima inovasi, teknologi dan model bisnis baru. Zahir berangkat dari aplikasi finance yang hari ini bisa memberikan solusi inventory, keuangan, data transaksi, dan lain sebagainya. Meski demikian, produk yang sudah menjadi legacy perusahaan tetap dipertahankan karena market yang masih ada, cashflow yang luar biasa, hingga profit yang masih berjalan baik.

Video lengkapnya:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: