Bagian dari Koalisi Jokowi tapi Gandeng Anies Baswedan, NasDem Kena Tegur: Nama Ganjar Disebut
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean memaparkan analisisnya soal kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kabupaten Batang, Jateng, Senin (3/10) siang.
Aksi Jokowi itu, sebut Ferdinand, dianggap sebagai sentilan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024 di hari yang sama.
Baca Juga: Usung Anies Baswedan sebagai Capres 2024, 'Maaf NasDem, Unfollow ya'
Ferdinand menilai dua momen itu sebagai peristiwa politik. Ketika Surya Paloh dan Anies Baswedan meninggalkan kantor pada jam kerja untuk urusan politiknya, dijawab oleh Jokowi bersama Ganjar dengan turun bekerja ke bawah.
"Jokowi tampaknya ingin menjawab sikap Surya Paloh yang melangkah terlalu maju dan prematur dengan menggandeng Ganjar fokus bekerja," ujar Ferdinand, Selasa (4/10).
Menurut Ferdinand, peristiwa politik itu bukan suatu kebetulan, melainkan sebuah jawaban dari Jokowi merespons manuver Surya Paloh yang masih bagian dari koalisi pemerintah. "Surya Paloh dinilai mbalelo dan harus diberi jawaban," ucap eks politikus Partai Demokrat itu.
Ferdinand mengatakan, selama ini publik menyaksikan secara vulgar bagaimana para pendukung Anies menjadikan sosok Gubernur DKI itu sebagai alat mengolok Jokowi. Namun sekarang, Surya Paloh yang berada di koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi malah mendeklarasikan Anies Capres NasDem yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Ini (pencapresan Anies, red) tentu akan membuat Jokowi makin tak nyaman dengan NasDem," ujar Ferdinand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum