Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Harga Dalam Negeri, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Impor Beras

Jaga Harga Dalam Negeri, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Impor Beras Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengungkapkan pemerintah perlu mempertimbangkan impor beras untuk menjaga keterjangkauan harga di dalam negeri.

Data Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks Bu RT) CIPS menyebut, rata-rata harga beras di supermarket di Jakarta tidak mengalami perubahan dari harga Agustus 2022 yang masih Rp 12.800/kg. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,98%.

”Pemerintah harus membuka kemungkinan adanya impor beras. Kebijakan ini tidak akan mengganggu kesejahteraan petani. Justru, impor ini akan menekan harga yang saat ini sedang tinggi sekaligus memastikan stok beras tetap aman hingga natal dan tahun baru maupun hingga musim panen tiba,” Ucapnya di Jakarta, kemarin.

Mayoritas masyarakat Indonesia membeli beras di pasar tradisional. Sejauh ini, harga beras di pasar tradisional naik 1,29% dari Rp 11.600/kg pada Agustus 2022 menjadi Rp 11.750/kg pada September 2022. Tren serupa juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, harga beras meningkat sebesar 1,73%.

Pengaruh harga beras pada daya beli masyarakat sangat besar. Hasran melanjutkan, hal itu terlihat pada kontribusinya pada nilai inflasi bulanan mencapai 1,17% pada September 2022

”Harga yang cenderung bergerak naik menunjukkan jumlah pasokan yang lebih sedikit dari biasanya. Pemerintah juga perlu memperhatikan kelancaran proses distribusi, yang mungkin saja terdampak karena tingginya ongkos transportasi,” jelas Hasran.

Kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu dinilainya berdampak pada banyak hal, seperti pangan dan transportasi.

Menurut dia, pentingnya impor beras disebabkan jumkah cadangan beras di tingkat nasional pada pekan keempat september 2022 mencapai 6,8 juta ton. Stok sebanyak ini diperkirakan hanya mampu bertahan selama 81 hari, dengan asumsi pemakaian stok beras per harinya mencapai 84.330,07 ton.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Prospek Bisnis Jamur Menggiurkan

Hasran menambahkan dalam waktu tiga bulan ke depan Indonesia akan merayakan pergantian tahun dan hari raya natal. Permintaan beras yang tinggi, apalagi di tengah cadangan beras yang menipis sudah pasti akan terus menyebabkan kenaikan harga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: