Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WJIS 2022: Indonesia Masih Jadi Destinasi Investasi Menjanjikan

WJIS 2022: Indonesia Masih Jadi Destinasi Investasi Menjanjikan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Indonesia tetap menjadi salah satu destinasi investasi yang paling menjanjikan yang didorong oleh 3 faktor, salah satunya yaitu Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. 

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, mengatakan kondisi tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 sebesar 5,44% (yoy), yang diproyeksikan pada tahun 2022 akan tumbuh sebesar 4,5%-5,3%.

"Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya berasal dari kinerja ekspor, namun juga bersumber dari permintaan domestik, termasuk konsumsi dan investasi," kata Aida kepada wartawan usai mengikuti acara pembukaan West Java Investment Summit (WJIS) 2022 di Bandung, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga: WJIS 2022 Tawarkan Energi Terbarukan, Apindo Jabar: Ini Penting!

Ketahanan ekonomi Indonesia yang kuat juga tercermin dari kinerja penyaluran kredit yang tumbuh 10,32% (yoy) pada Agustus 2022, yang semakin diperkuat dengan berbagai indikator ekonomi dan keuangan digital yang semakin meningkat. 

Selain itu, Indonesia memiliki 3 strategi dalam merespon berbagai tantangan ekonomi, yakni sinergi, sinergi dan sinergi, yang memberi pesan bahwa Indonesia saling bersinergi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi melewati berbagai tantangan ketidakpastian global dan tekanan inflasi. 

Menurutnya, kebijakan Bank Indonesia memahami akan tantangan ekonomi global yang kompleks,  maka Bank Indonesia menerapkan bauran kebijakan dengan tema "Sinergi untuk menjaga stabilitas dan  pemulihan ekonomi", yang memadukan kebijakan moneter yang pro-stability dengan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pemdalaman pasar keuangan termasuk pengembangan UMKM dan ekonomi dan keuangan syariah yang pro-growth

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah baik pusat dan daerah dalam mempromosikan investasi di Indonesia," ujarnya.

Adapun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, mengatakan fokus dorongan investasi pada WJIS 2022 yakni food security dan renewable energy, merupakan langkah Jawa Barat dalam menjawab tantangan global yang berdampak pada peningkatan harga pangan dan energi. 

Sebelumnya, telah diselenggarakan Road to WJIS, Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) telah menggelar West Java Infrastructure Forum (WJIF) yang menjadi langkah memperkuat iklim investasi di Jawa Barat melalui integrasi infrastruktur logistik yang semakin efektif dan efisien guna meningkatkan daya saing. 

Baca Juga: WJIS 2022: Realisasi Investasi Jabar Tembus Rp83 Triliun pada Semester I 2022

Lebih dalam mengenai investasi pada food security, merupakan langkah Bank Indonesia Jawa Barat guna semakin memperluas implementasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi).

Berbagai kelompok masyarakat inklusif yang telah tergabung dalam ekosistem pangsi, akan semakin diperkuat melalui berbagai investasi pada sektor ketahanan pangan sehingga akan semakin mendorong efektifitas dan efisiensi proses bisnis komoditas pangan dan produk olahan yang berdaya saing. 

"Langkah ini akan turut menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi, baik dalam jangka pendek maupun secara struktural," ungkapnya.

Guna semakin melengkapi peran WJIS dalam mendorong ketahanan pangan melalui sisi demand kepada para petani teh dengan mendorong kembali budaya ngeteh Nusantara, juga diselenggarakan pararel session bertajuk Java Tea Experience (JTE) 2022. 

"Gelaran JTE 2022 tersebut sangat penting, mengingat teh juga merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia," tegasnya.

Herawanto menjelaskan JTE akan menghadirkan cerita dan rasa dari teh yang berasal dari berbagai penjuru Pulau Jawa, seiring Jawa yang memiliki peran penting sebagai pulau penghasil teh terbesar di Indonesia dengan pangsa produksi 82,5 persen, di mana Jawa Barat merupakan provinsi produsen terbesar teh dengan pangsa 69,15 persen dari teh nasional.

Baca Juga: Satgas Temukan 105 Pinjaman Online l Ilegal dan 18 Investasi Tanpa Izin

Berlokasi di Foyer Trans Convention Centre Bandung, JTE akan menghadirkan 28 pelaku usaha teh dari hulu hingga hilir, meliputi pelaku perkebunan teh, industri pengolahan teh serta artisan tea unggulan di Pulau Jawa, sejalan dengan tagline "The Great Taste of Java Tea".

"Ke depan, sinergi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Jawa Barat serta stakeholders terkait dalam upaya mendorong realisasi investasi di Jawa Barat, terutama dalam mendorong ketahanan pangan dan energi baru terbarukan akan terus semakin diperkuat, guna menjaga keberlanjutan momentum pemulihan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan Provinsi Jawa Barat hingga saat ini masih menjadi primadona bagi para investor, seiring dengan data realisasi investasi hingga semester I 2022, yang mendapati Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Nasional senilai Rp83,5 triliun atau meningkat sebesar 15,24% (yoy).

"Raihan itu didorong oleh realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jawa Barat yang memiliki pangsa sebesar 61% dari total realisasi investasi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menjelaskan pada gelaran WJIS 2022 ini, terdapat 33 ready to offer projects yang terdiri dari 11 food security projects, 17 renewable energy projects, dan 5 infrastructure projects dengan total nilai penawan investasi mencapai Rp59,73 triliun. 

Baca Juga: Investasi Ditargetkan Rp8,5 Triliun, Ini Beberapa Strategi Kota Depok

Penawaran projek tersebut datang dari seluruh wilayah di Jawa Barat di antaranya PT Rajawali Nusantara Indonesia berupa revitalisasi Pabrik Gula Subang, Food Estate Sukamandi, Hydro Power Plant oleh PLN, Geothermal Working Areas oleh Kementerian ESDM, hingga Garut Wind Farm Project oleh PT Vestas. 

Berbagai proyek investasi tersebut didukung dengan kesiapan infrastruktur perizinan guna meningkatkan ease of doing business melalui terciptanya egovernment serta dorongan implementasi digitalisasi di beberapa pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat yang mendukung kegiatan investasi. 

"Berbagai penawaran proyek investasi ini, diharapkan akan semakin mendorong realisasi investasi sehingga dapat mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: