Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pipa Nord Stream Bocor, Sekutu Top Putin Ingatkan Kengerian Serangan Tahun 1983

Pipa Nord Stream Bocor, Sekutu Top Putin Ingatkan Kengerian Serangan Tahun 1983 Kredit Foto: Reuters/Scanpix/Komando Pertahanan Denmark/Forsvaret
Warta Ekonomi, Moskow -

Salah satu sekutu top Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (5/10/2022) bahwa sabotase pipa gas lepas pantai Nord Stream menyerupai serangan yang didukung Badan Intelijen Pusat (CIA) AS terhadap infrastruktur minyak di Nikaragua pada tahun 1983.

"Izinkan saya mengingatkan Anda bahwa situasi yang sama terjadi pada tahun 1983," Patrushev, sekutu dekat Putin, dikutip mengatakan oleh kantor berita Interfax.

Baca Juga: 2 Negara Paling Dicurigai Eks Penasihat Pentagon Sebagai Aktor Utama Kebocoran Pipa Nord Stream, Ternyata Oh Ternyata!

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev secara eksplisit menamai CIA.

"Pada waktu itu, para penyabot yang direkrut oleh serangan CIA yang terorganisir terhadap Nikaragua, yang memimpin, antara lain, untuk meledakkan pipa minyak di salah satu pelabuhan," kata Patrushev.

Patrushev mengatakan pekan lalu bahwa Barat memiliki rekam jejak serangan terhadap pipa.

Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 Pipa gas lepas pantai, yang membentang dari Rusia ke Jerman di dasar Laut Baltik, pecah bulan lalu dalam apa yang dikatakan Moskow adalah tindakan "terorisme internasional".

Presiden Putin pada Jumat menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya karena meledakkan jalur pipa aliran bawah Nord, tuduhan yang ditolak oleh Washington. Uni Eropa mengatakan kebocoran besar pada infrastruktur itu disebabkan oleh sabotase.

Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa Washington berdiri untuk mendapatkan manfaat dari insiden di Nord Streams, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Amerika Serikat akan dapat meningkatkan harga dan penjualan gas alam cair (LNG) setelah kebocoran gas di jaringan pipa Nord Stream.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: