Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KSP Percepat Pengadaan Lahan Jalan Pantai Selatan

KSP Percepat Pengadaan Lahan Jalan Pantai Selatan Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong percepatan pengadaan lahan untuk pembangunan Jalan Pantai Selatan (Pansela) sebagai salah satu Program Strategis Nasional untuk peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan Jawa Timur.

Penyelesaian pembangunan jalan Pansela memang mengalami kendala karena sebagai lahan jalan beririsan dengan kawasan hutan. Sementara itu, penerbitan revisi Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) masih tersendat karena belum terpenuhinya kewajiban Pemerintah Kabupaten dalam penetapan tata batas, rehabilitasi (Daerah Aliran Sungai) DAS, dan lahan kompensasi.

Baca Juga: KSP Fokus Akan Instruksi Jokowi, Bereskan Isu Pengadaan Lahan Cuma Butuh Dua Bulan!

"KSP telah membantu debottlenecking permasalahan ini melalui koordinasi dengan pihak Kementerian PUPR, KLHK dan instansi terkait lainnya. Bolanya sekarang ada di Pemda untuk penggunaan kawasan hutan dan pembebasan tanah. Percepatan mutlak harus dilakukan karena KLHK sudah siap memproses perizinan PPKH dengan cepat. Paling tidak Oktober dan November 2022 ini administrasi tuntas," kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/10/2022).

Sebagai informasi, Jalan Pansela terbentang dari perbatasan provinsi Jatim dan Jateng di Kabupaten Pacitan hingga Banyuwangi, yang melewati sejumlah kabupaten lain yakni Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, dan Jember.

Jalan nasional yang ditargetkan sepanjang 627,57 kilometer ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian sekaligus membuka akses pariwisata di kawasan pesisir pantai selatan Pulau Jawa.

"Jalan Pansela ini menjadi alternatif Jalan Pantai Utara (Pantura) yang mempermudah distribusi logistik dari ujung Jawa ke ujung Jawa lainnya. Namun, kawasan hutan di Pulau Jawa sudah kritis. Sehingga kalau sebagian kawasan hutan akan dijadikan jalan, maka harus ada pertanggungjawaban dan kompensasi terhadap konservasi lingkungan," imbuh Febry.

Baca Juga: Terapkan ESG untuk Lebih Ramah Lingkungan, PKT Bikin Peta Jalan dan Target Terukur

Saat ini pengerjaan fisik jalan Pansela sudah 53,80 persen rampung, yakni mencapai 337,66 kilometer, sedangkan sepanjang 52,97 kilometer sisanya sedang dalam proses konstruksi.

Hingga akhir 2023, pengerjaan konstruksi Pansela ditargetkan selesai 62,24 persen atau sepanjang 390,74 kilometer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: