Anies Pengkhianat Jadi Sorotan, Janjinya ke Prabowo Diungkit Ferdinand: Itu Manusia Gak Bisa Dipegang Omongannya
Anies menambahkan, ketika Pilres selesai dia bertemu dengan Prabowo. Anies mengaku, kepada Prabowo dia mengatakan, tugas yang dititipkan kepada dirinya untuk di Jakarta, dari PKS, Gerindra, telah dia laksanakan dan mission a complete.
"The report number one. Laporan kedua, saya sampaikan, Gubernur Jakarta akan selalu dapat perhatian. Aneh kalau kita bilang aku kaget dapat perhatian. Tidak, Gubernur Jakarta itu selalu mendapat perhatian," ujar Anies.
Pada waktu itu, Anies mengatakan tidak akan memotong pencalonan dan proses kampanye Prabowo. Atas komitmen itu, siapapun yang menemui, berdiskusi, dan menawarkan soal pemcapresan, Anies menolak.
"Tidak ada yang tahu, kecuali saya dan pak Prabowo. Tidak ada yang tahu. Yang lain dengar ceritanya aja. Tapi, memang tawaran-tawaran untuk maju itu berdatangan. Tapi saya selalu katakan pada semua, meskipun tidak ada saksi, dalam pertemuan itu tapi kata-kata saya diingat oleh pak Prabowo dan diketahui tentu oleh banyak orang," tambahnya.
"Saya sampaikan kepada semua, saya pegang itu. Jadi, ketika ada yang datang mendiskusikan, saya sampaikan selama ada pak Prabowo saya tidak mau memikirkan," sambungnya.
Adapun yang datang mendiskusikan dan mengajak untuk menjadi calon Presiden waktu itu, Anies bungkam dan enggan menyebut nama partainya. Tapi dia menyebut, semua Partai.
Saat itu, bukan hanya Partai yang mengajak Anies berdiskusi soal pengajuan diri menjadi Capres. Tetapi juga, kabarnya beberapa Ormas seperti PBNU, dan yang lainnya juga turut menawarkan ajalan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto