Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, BNPB Minta Masyarakat Waspada

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, BNPB Minta Masyarakat Waspada Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem terhitung mulai 9 sampai 15 Oktober 2022.

Menurut BMKG, sepekan ke depan wilayah Indonesia akan berpotensi mengalami gejala fenomena alam seperti gelombang tinggi, angin kencang, angin putih beliung, hujan deras dan yang dapat disertai petir.

Fenomena itu dapat berdampak pada kejadian bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang dan sebagainya.

Menyikapi informasi dari BMKG, BNPB melalui Kedeputian Bidang Pencegahan mengeluarkan imbauan. Diantaranya peningkatan koordinasi BMKG di seluruh daerah agar tetap memberikan informasi dini cuaca.

“Berikutnya kepada pemangku kebijakan daerah dan masyarakat agar meningkatkan kewasapadaan. Selanjutnya peningkatan koordinasi antar kementrian/lembaga yang ada di daerah guna memupuk sinergitas bersama dalam penanggulangan bencana,” Kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kemarin.

Adapun penataan lingkungan kata dia menjadi penting untuk pencegahan jangka panjang. Khusus untuk mencegah pohon tumbang karena angin, maka pemangkasan cabang dan ranting harus dilakukan secara berkala.

Berikutnya sosialisasi dan imbauan baik kepada instansi terkait maupun masyarakat agar dilakukan. Sebab penanggulagan bencana adalah urusan bersama.

“Selanjutnya apabila ada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di bawah lereng atau tebing agar dievakuasi sementara jika terjadi hujan dalam durasi lebih dari dua jam,”tambahnya.

Langkah selanjutnya , mengaktifkan tim siaga hingga menyiapkan dan mengelola sumber daya manusia, logistik dan peralatan serta pusdalops daerah juga menjadi penting agar komponen yang telah terbentuk lebih siap sebelum terjadi bencana.

Baca Juga: 2.436 Warga Mengungsi akibat Banjir di Aceh Timur

Apabila diperlukan, maka pemerintah di daerah dapat menetapkan status siaga dan tanggap darurat serta membentuk pos komando.

"Selain itu selalu perbarui informasi prakiraan cuaca dan penanggulangan bencana melalui instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan lintas instansi terkait lainnya,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: