Setelah deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Partai Nasional Demokrat (NasDem) mencurigai adanya kemungkinan intervensi elit pemerintah terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kemungkinan intervensi ini disampaikan oleh Mantan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Zulfan Lindan menurutnya ini adalah langkah untuk menjerat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kasus Formula E.
Baca Juga: Sah Didukung Nasdem, Faizal Assegaf Sebut Ahokers Mulai Serang Anies Baswedan
Senada dengan itu, Politisi Golkar Andi Sinulingga mengatakan, potensi Anies dalam kancah politik sulit ditaklukkan.
Sehingga, pihak yang tak menyukai Anies mencoba berbagai cara salah satunya mendorong KPK untuk segera menetapkan orang nomor satu DKI Jakarta itu sebagai tersangka.
“Anies terlihat tak terbendung. Satu-satunya cara mereka membendungnya adalah mendorong KPK untuk tersangkakan Anies,” ujar Andi Sinulingga, Minggu, (9/10/2022).
Baca Juga: KIB Disebut-sebut Bisa Goyah Usai Akbar Tandjung Terang-terangan Dukung Anies Baswedan
“Pasal bisa dicari-cari, dasar kerugian negara tunggu hasil lobby KPK dengan BPK. Mereka hitung paling Anies pra pradilan, tinggal rekayasa nanti peradilannya,” tandasnya.
Diketahui, berdasarkan hasil lembaga survei, nama Mantan Mendikbud itu seringkali berada di tiga besar.
Dari Lingkar Survei Jakarta (LSJ) yang dilakukan pada 10-20 September, Anies Baswedan memiliki elektabilitas sebesar 16,9 persen, Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 31,5 persen dan Ganjar dengan elektabilitas 20,8 persen.
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pada 8-13 Agustus, elektabilitas Anies mencapai angka 47,8 persen dan Ganjar hanya 43,9 persen.
Charta Politika pada 6-13 September, elektabilitas Anies berada di angka 25,2 persen, Ganjar Pranowo unggul dengan mendapatkan 37,5 persen dan Prabowo Subianto mendapat 30,5 persen.
Baca Juga: PDIP Sudah Mulai Lirik Ganjar Pranowo untuk ‘Duel’ dengan Anies Baswedan
Indostrategi pada 29 Agustus - 5 Oktober, posisi elektabilitas tiga besar masih dipuncaki oleh Prabowo dengan 31,3 persen, Ganjar 20 persen dan Anies 14,9 persen.
Indikator Politik Indonesia pada 13-20 September, Anies Baswedan ada di angka 17,4 persen. Sementara Ganjar mendapatkan 29 persen dan Prabowo 19,6 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty