Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti UI Tegaskan Dukung BPOM untuk Pelabelan Galon Polikarbonat

Peneliti UI Tegaskan Dukung BPOM untuk Pelabelan Galon Polikarbonat Kredit Foto: Istimewa

BPA Sudah Dilarang di Banyak Negara

BPA adalah zat kimia pengeras plastik yang digunakan untuk memproduksi galon. Menurut sejumlah penelitian,  paparan BPA berlebih terbukti mengganggu sistem tubuh manusia. Itu sebabnya, sejumlah negara sudah  melarang penggunaan BPA, seperti Perancis, Negara Bagian California di Amerika Serikat, Denmark, Malaysia, Australia, dan Swedia.

BPA berdampak pada mekanisme endocrine disruptor, khususnya hormon esterogen, sehingga bisa menimbulkan gangguan sistem reproduksi dan sistem kardiovaskular, diabetes, kanker, sakit ginjal, obesitas, dan gangguan perkembangan otak, terutama tumbuh kembang anak. 

Tanpa pengawasan dan perbaikan sistem, maka puluhan juta konsumen AMDK galon polikarbonat bisa dipastikan bakal terpapar penyakit degeneratif bertahun-tahun kemudian.

Belum lama ini, hasil penelitian BPOM juga telah menemukan kandungan  BPA dalam AMDK galon polikarbonat di enam daerah yang sudah melewati ambang batas yang ditentukan yakni, 0,6 bagian per sejuta (ppm) per liter, sepanjang periode 2021-2022. 

Enam daerah tersebut adalah Jakarta, Bandung, Manado, Medan, Banda Aceh, dan Aceh Tenggara. Bahkan, temuan di Medan cukup mengejutkan, karena  ditemukan kandungan BPA dalam air di galon jauh melampaui ambang batas, yakni sampai mencapai 0,9 ppm per liter.

“Jumlah konsumen air galon mencapai 85 juta. Produksi air minum mencapai 21 miliar liter per tahun dan sebanyak 22 persen di antaranya diproduksi dalam galon. Sejauh ini, 96,4 persen bahan galon adalah polikarbonat, tapi kemasan yang bebas BPA baru 3,6 persen,” kata Dr. Evi Naria dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, saat pemaparan temuan BPA yang melebihi ambang batas di enam daerah, di Medan, bulan lalu.  

"Kandungan BPA berlebih bisa menganggu fungsi hati, kekebalan tubuh, dan otak. Kelompok populasi beresiko tinggi adalah bayi, anak-anak, dan ibu hamil,” katanya.

Sebetulnya, bukan hal sulit untuk memeriksa apakah air mineral   dari galon plastik keras polikarbonat mengandung bahan kimia berbahaya BPA atau tidak. BPOM pun sudah berulangkali mengumumkan secara terbuka hasil temuan dari lab mereka. 

Sebagai konsumen yang berada pada posisi paling rentan, publik juga berhak mengecek langsung untuk  tahu kebenarannya tentang migrasi dan bahaya BPA dari galon polikarbonat.

Standar pengujian migrasi BPA mengacu pada SNI 7626-1: 2017. Pengujian migrasi BPA sudah dapat dilakukan di laboratorium terakreditasi di Indonesia, seperti di BPOM sendiri,  Kementerian Perindustrian (Balai Besar Standardisasi Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi dan Kemasan), PT SGS, dan PT Intertek.

Kira-kira berapa biaya untuk pengecekan migrasi BPA dalam galon polikarbonat? Ternyata relatif tidak mahal. Untuk biaya pengujian migrasi BPA dalam galon polikarbonat,  sesuai dengan tarif setiap laboratorium, tarifnya berkisar antara Rp 750 ribu sampai Rp 4 juta lima ratus ribu. Nah, tunggu apa lagi?

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: