Dahulukan Sekutu, Jerman Ngegas Kirim Sistem Pertahanan Udara Ultra-modern ke Ukraina
Ukraina telah menerima yang pertama dari empat sistem pertahanan udara IRIS-T SLM dari Jerman, lapor Der Spiegel, Selasa (11/10/2022).
Dengan persediaan senjatanya sendiri yang sangat menipis, Jerman memberikan sistem ultra-modern ini ke Kiev sebelum pasukannya sendiri.
Baca Juga: Dari Hari ke Hari NATO Makin Lembek, Jerman Murka: Yang Pasti, Perlu Berbuat Lebih Banyak
Sistem yang terdiri dari kendaraan komando, kendaraan radar, dan peluncur truk yang mampu menembakkan delapan rudal diserahkan kepada militer Ukraina di sebelah perbatasan Polandia-Ukraina pada Selasa (11/10/2022), lapor majalah Jerman.
Penyerahan itu terjadi empat hari setelah Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina, di mana dia berjanji kepada mitranya dari Ukraina, Aleksey Reznikov, bahwa negaranya akan menerima IRIS-T “dalam beberapa hari.”
Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji untuk menyediakan sistem ini ke Ukraina pada bulan Juni, dengan pengiriman awalnya dijadwalkan untuk November.
Dalam pembaruan pada Senin (10/10/2022), Lambrecht mengatakan bahwa serangan rudal Rusia yang menghancurkan terhadap militer Ukraina dan target infrastruktur pagi itu menunjukkan “betapa pentingnya untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara dengan cepat.”
Berlin telah menjanjikan Ukraina setidaknya empat sistem IRIS-T, yang masing-masing diduga dapat menyerang rudal yang masuk hingga 40 kilometer (25 mil) jauhnya.
Ukraina dilaporkan telah meminta Jerman untuk setidaknya selusin sistem ini, dan menawarkan untuk membelinya langsung dari pabrikan, Diehl Defense.
Militer Jerman sendiri belum memiliki sistem IRIS-T berbasis darat, dengan tiga sisanya dijanjikan ke Ukraina belum diproduksi, Der Spiegel melaporkan.
Jerman telah menghadapi kritik terus-menerus dari Kiev karena dianggap ragu-ragu dalam menyumbangkan persenjataan yang cukup berat, tetapi senjata yang telah dikirim telah membuat persediaannya sendiri habis.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock memperingatkan "defisit mutlak" dalam stok senjata Jerman pada bulan Agustus, dan sebuah laporan oleh Business Insider pada hari Sabtu mengungkapkan bahwa Bundeswehr (Tentara Jerman) hanya memiliki amunisi yang cukup untuk dua hari perang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto