Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Sabotase Terkait Banjir Cuma Dongeng, Ade Armando: Kita Tahu Gimana Kinerja Anies Baswedan...

Nilai Sabotase Terkait Banjir Cuma Dongeng, Ade Armando: Kita Tahu Gimana Kinerja Anies Baswedan... Kredit Foto: Instagram/Ade Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial, Ade Armando dengan tegas membantah akan adanya isu sabotase drainase dengan penyumbatan saluran untuk menyebabkan banjir di DKI Jakarta.

Dirinya bahkan mengatakan hal itu hanya karangan dari pihak yang khawatir dengan reputasi dari Anies Baswedan.

Baca Juga: Prabowo Harus Siap Ditikung Kembali, Anies Baswedan Itu Sama Seperti Jokowi: Dia Bukan...

"Siapakah yang mengarang cerita itu, kita tidak tahu pasti. Tapi saya duga ini produk dari mereka yang kuatir dengan reputasi Anies akibat banjir yang melanda Jakarta saat ini," kata Ade Armando dalam tayangan Cokro TV di YouTube, dikutip pada Rabu (12/10/2022).

Ade mengatakan mereka mencoba membangun image bahwa banjir yang saat ini terjadi di Jakarta adalah hasil dari sebuah konspirasi kelompok-kelompok pembenci Anies.

"Banjir di ibukota saat ini memang sedang tinggi-tingginya. Agar tudingan tidak mengarah ke Anies maka dibangun narasi bahwa penyebabnya datang dari aksi penyabotan. Padahal kita tahu bahwa Anies selama 5 tahun kepemimpinannya tidak melakukan apa-apa untuk menanggulangi banjir," paparnya.

Menurut Dosen Fisip UI itu, di era Jokowi dan Ahok pengendalian banjir nyata terlihat tapi mungkin karena kesombongannya, Anies tidak mau melanjutkan kebijakan yang sudah dimulai para pendahulunya.

Baca Juga: Asal Jangan Lingkaran Jokowi, Pendukung Prabowo Blak-blakan Membelot: Kami Dukung Anies Baswedan!

"Di masa kampanye Pilgub DKI, dia (Anies) memang bilang banjir bukan bencana alam, ini soal manajemen volume air. Tapi nyatanya dia tidak pernah menerapkan manajemen arus air terencana dan sistematis," tutur Ade.

Ahok menerapkan normalisasi sungai. Yang dilakukan adalah melebarkan Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga air bisa dengan cepat mengalir ke laut. Karena itu semua yang tinggal di bantaran sungai harus dipindahkan termasuk para penghuni bangunan liar dipindahkan ke rumah susun dengan skema menyewa.

"Ini yang dilecehkan Anies. Kata dia program itu melanggar sunnatullah (hukum Allah). Air dari langit itu seharusnya diserap ke bumi bukan dialirkan ke laut. Karena itu kata Anies yang dibangun bukan gorong-gorong raksasa tapi memastikan air dengan segera terserap ke tanah," ucapnya.

Baca Juga: Megawati Harus Legowo, Anies Baswedan Tak Disarankan Berduet Bareng Puan Maharani, Lihat Hasilnya...

Dengan begitu, sambung Ade, tidak perlu ada penggusuran pemukim liar di bantaran kali. Untuk itu Anies mencanangkan program naturalisasi sungai.

Masalahnya kata Ade, itu hanya berhenti di kata-kata. Pemprov DKI tidak pernah menerapkan naturalisasi sungai. Tidak ada eksekusinya secara berkelanjutan.

Baca Juga: Ahok Menang Soal Kinerja, Tapi Anies Baswedan Terbukti Juara Dalam Membahagiakan Warga DKI Jakarta

"Jadi normalisasi disetop, naturalisasi tidak pernah dijalankan. Bukti bahwa Anies tidak pernah menganggap urusan banjir sebagai prioritas. Bisa dipahami ketika diterjang hujan ekstra lebat Jakarta terendam," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: